
IDXChannel – Pasar saham bergerak liar akhir-akhir ini, berayun cepat dari zona hijau ke merah dan kembali lagi, mencerminkan ketidakpastian yang meningkat.
Investor merespons kebijakan tarif impor tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang memicu ketegangan dagang dan mengguncang sentimen pasar.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh mengatakan, volatilitas global tidak hanya berdampak pada IHSG, melainkan juga bursa saham dunia. Karena itu, arah tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak bisa dijustifikasi dalam waktu pendek.
“Sementara itu, kenaikan hari ini hanya mengembalikan posisi IHSG dan big banks [bank besar] ke level sebelum Idulfitri yang sudah terkoreksi,” kata Michael kepada IDXChannel.com, Kamis (10/4/2025).

Ia menambahkan, meningkatnya volatilitas turut memperbesar ketidakpastian. Hal tersebut, kata Yeoh, dipengaruhi oleh dinamika global, terutama kebijakan Trump yang kerap mengejutkan pasar.
Michael menilai, tidak bijak bagi investor untuk berspekulasi terhadap berita-berita serta komentar dari pihak AS.

Investor, menurutnya, harus lebih cermat menelaah faktor domestik, terutama kondisi ekonomi Indonesia, termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, risiko politik, dan pembagian dividen tahun ini.
“Yang perlu kita perhatikan adalah data inflasi, serta mata uang dalam negeri,” tuturnya.
Saat ini, aliran dana asing yang masuk masih terbatas pada beberapa saham tertentu. "Inflow foreign terjadi secara konsisten hanya pada saham seperti ANTM dan INDF, sementara sisanya masih mengalami outflow," kata Yeoh.
IHSG Bangkit Setelah Tersengat Wall Street
IHSG melesat pada Kamis (10/4/2025) pagi, terdorong oleh reli pemulihan di bursa Asia dan Wall Street. Pada Selasa, IHSG sempat anjlok lebih dari 9 persen dan terkena trading halt selama 30 menit.
Pasar merespons positif pengumuman Presiden Trump yang menyatakan akan menunda tarif impor selama 90 hari untuk beberapa negara.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per pukul 09.58 WIB, IHSG naik 5 persen ke level 6.266. Nilai transaksi tercatat Rp5,65 triliun dengan volume perdagangan 7,48 miliar saham. Sebanyak 532 saham menguat, 105 saham melemah, dan 321 saham stagnan.
Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, BREN, melonjak 15,29 persen, sementara TPIA naik 6,32 persen, menjadi penggerak utama IHSG pagi ini. Saham emiten properti Aguan-Salim, PANI, melejit 12,06 persen, sedangkan saham SMMA dan DSSA milik Sinarmas masing-masing naik 8,23 persen dan 1,55 persen.
Emiten tambang Grup Salim, AMMN, terapresiasi 7,34 persen. Saham produsen mi instan ICBP juga berkontribusi pada penguatan IHSG dengan kenaikan 4,70 persen.
Saham-saham bank besar, yang biasanya menjadi pilar IHSG, juga mengalami kenaikan. BMRI naik 7,22 persen, BBNI 5,69 persen, BBRI 5,23 persen, dan BBCA 4,73 persen.
Di kawasan Asia, bursa saham ikut menguat. Nikkei Jepang melonjak 8 persen, Topix Jepang naik 7,32 persen, KOSPI Korea Selatan menguat 5,32 persen, Shanghai Composite naik 1,41 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 3,98 persen, dan STI Singapura naik 5,96 persen.
Sementara itu, dolar AS kembali menguat, dan aksi jual besar-besaran di pasar obligasi mulai mereda. Setelah beberapa hari tekanan pasar yang menghapus triliunan dolar dari nilai saham global serta menekan obligasi AS, pengumuman Trump mengenai penundaan tarif memicu reli besar-besaran di Wall Street.
Langkah tersebut membuat saham-saham teknologi raksasa “Magnificent Seven” menambah lebih dari USD1,5 triliun dalam nilai pasar hanya dalam semalam. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat kenaikan harian terbesar dalam lebih dari satu dekade. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:10/04/2025 11:02 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()