IHSG Ikut Pesta Bursa Asia dan Wall Street, Saham Konglo dan Bank Besar Jadi Penggerak

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada Kamis (10/4/2025) pagi, tersengat euforia reli pemulihan di bursa Asia dan Wall Street.

Pasar merespons positif kabar Presiden AS Donald Trump mengumumkan ia akan sementara menurunkan tarif tinggi yang baru saja ia tetapkan terhadap puluhan negara.

Baca Juga:

Bursa Asia Melonjak Setelah Trump Tunda Tarif, Nikkei Melejit 8 Persen

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.58 WIB, IHSG naik 5,00 persen ke level 6.266. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp5,65 triliun dan volume perdagangan 7,48 miliar saham.

Secara total, sebanyak 532 saham naik, 105 saham turun, sedangkan 321 stagnan.

Baca Juga:

Kekayaan Elon Musk Bertambah Rp605 Triliun dalam Sehari usai Trump Tunda Tarif

Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu BREN melonjak 15,29 persen dan TPIA melambung 6,32 persen, menjadi salah satu motor penggerak utama indeks komposit pagi ini.  

Selain itu, emiten properti Aguan-Salim PANI melejit 12,06 persen, saham SMMA dan DSSA milik Sinarmas masing-masing terkerek 8,23 persen dan 1,55 persen, turut menopang IHSG.

Baca Juga:

Perdagangan AS-China Diprediksi Anjlok 80 Persen Imbas Perang Tarif

Kemudian, saham emiten tambang milik Grup Salim AMMN terapresiasi 7,34 persen. Saham produsen mi instan Salim ICBP juga membantu penguatan IHSG dengan naik 4,70 persen.

Saham emiten telekomunikasi BUMN TLKM dan emiten otomotif secara berturut-turut tumbuh 4,31 persen dan 3,68 persen.

Demikian pula, saham-saham bank besar, yang biasanya menjadi soko guru IHSG kompak menghijau. Saham BMRI terangkat 7,22 persen, BBNI 5,69 persen, BBRI 5,23 persen, dan BBCA 4,73 persen.

Bursa Asia juga berpesta pagi ini. Nikkei Jepang melonjak 8 persen, Topix Jepang melesat 7,32 persen, KOSPI Korea Selatan terkerek 5,32 persen, Shanghai Composite mendaki 1,41 persen.

Kemudian, Hang Seng Hong Kong melompat 3,98 persen dan STI Singapura terapresiasi 5,96 persen.

Selain itu, dolar AS menguat kembali, dan aksi jual besar-besaran di pasar obligasi mulai mereda pagi ini.

Setelah kejatuhan pasar selama beberapa hari yang menghapus triliunan dolar dari nilai saham global serta menekan obligasi AS dan dolar, Trump pada Rabu mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari terhadap banyak kebijakan tarif barunya, sebuah langkah mengejutkan yang menjadi pembalikan arah.

Langkah tersebut langsung mendorong saham-saham “Magnificent Seven” di Wall Street menambah lebih dari 1,5 triliun dolar dalam nilai pasar hanya dalam semalam. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat kenaikan harian persentase terbesar dalam lebih dari satu dekade. (Aldo Fernando)