Sah, PTRO Raih Kontrak Jumbo dari INCO untuk Garap Tambang Nikel di Sulteng

avatar
· 阅读量 73
Sah, PTRO Raih Kontrak Jumbo dari INCO untuk Garap Tambang Nikel di Sulteng
PT Petrosea Tbk (PTRO) resmi mendapat kontrak jumbo dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai USD1 miliar atau Rp16 triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Petrosea Tbk (PTRO) resmi mendapat kontrak jumbo dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Kontrak tersebut untuk menggarap tambang nikel milik INCO yang berlokasi di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sekretaris Perusahaan Petrosea, Anto Broto mengatakan, kedua perusahaan menandatangani perjanjian jasa pertambangan untuk tambang nikel.

"Dalam perjanjian ini, perseroan selaku kontraktor pertambangan akan memberikan mining services and transportation untuk nickel ore material Bahodopi Block 2 & 3 untuk Vale," katanya dalam keterbukaan informasi dikutip Sabtu (12/4/2025).

Anto mengungkapkan, nilai keseluruhan kontrak mencapai USD1 miliar atau setara Rp16 triliun. Adapun durasi kontrak perjanjian adalah 10 tahun, sehingga rata-rata nilai kontrak per tahun sebesar USD100 juta atau Rp1,6 triliun.

Dia mengatakan, perolehan kontrak jumbo ini merupakan bagian dari implementasi strategi jangka panjang Petrosea untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan. Dia memastikan kontrak ini bakal memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha dan kinerja keuangan serta operasional perseroan.

Sebelumnya, perusahaan yang dimiliki taipan Prajogo Pangestu itu memenangkan lelang untuk menggarap tambang nikel milik INCO. Kontrak jasa tersebut mencakup jasa pengupasan lapisan tanah, penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur yang terkait jasa pertambangan.

Sepanjang 2024, PTRO membukukan kontrak hingga Rp64,3 triliun. Angka itu menjadi yang tertinggi sepanjang perusahaan berdiri selama lebih dari lima dekade terakhir.

Beberapa kontrak besar yang diraih perseroan di antaranya kontrak jasa pertambangan batu bara dari PT Pasir Bara Prima dengan durasi life of mine Rp17,4 triliun dan kontrak untuk proyek Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) senilai Rp4,6 triliun untuk jangka waktu 24 bulan.

(Rahmat Fiansyah)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest