Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Pasar global mengalami perubahan liar sepanjang minggu lalu karena investor bereaksi terhadap berita seputar tarif Trump dan tindakan pembalasan Tiongkok.
Meskipun terjadi turbulensi, indeks saham utama AS naik lebih dari 1% pada hari Jumat (11 April 2025) saat musim pendapatan Q1 dimulai untuk sektor perbankan AS.
Sentimen ekuitas juga didukung oleh komentar dari Presiden Fed Boston Susan Collins, yang menyatakan Federal Reserve siap mendukung fungsi pasar jika diperlukan.
Ketiga indeks utama AS membukukan kenaikan mingguan yang tajam Dow Jones Industrial Average naik 619,05 poin (1,56%) menjadi 40.212,71, S&P 500 naik 1,81%, Nasdaq Composite melonjak 2,06%.
Nasdaq juga mencatat persentase kenaikan mingguan terbesar sejak November 2022.
PEMBARUAN TARIF TRUMP: Presiden AS Donald Trump membantah laporan bahwa beberapa produk elektronik dibebaskan dari tarif. Ia menyatakan bahwa barang-barang seperti telepon pintar dan laptop tetap dikenakan tarif 20% (terkait dengan kontrol terkait fentanil), meskipun pengumuman sebelumnya dari Gedung Putih menyarankan pengecualian untuk produk-produk termasuk semikonduktor dan komponen teknologi lainnya. Tarif baru 145% telah dikenakan pada berbagai barang dari Tiongkok, meningkatkan kekhawatiran keuangan bagi perusahaan-perusahaan teknologi AS seperti Apple, yang sangat bergantung pada komponen buatan Tiongkok. Pengecualian awal dimaksudkan untuk memberi perusahaan waktu untuk mengalihkan produksi kembali ke AS. Trump juga mengisyaratkan penyelidikan keamanan nasional terhadap rantai pasokan elektronik, termasuk semikonduktor, yang menegaskan bahwa AS tidak dapat lagi bergantung pada manufaktur Tiongkok untuk teknologi-teknologi penting.
PENDAPATAN TETAP & MATA UANG: Imbal hasil Treasury 10-tahun AS melonjak minggu ini, membukukan kenaikan mingguan terbesar mereka dalam lebih dari dua dekade, di tengah kekhawatiran bahwa Tiongkok dapat menjual sebagian besar kepemilikan obligasi AS-nya setelah pengumuman tarif. Lelang obligasi 10 dan 30 tahun yang kuat pada hari Rabu dan Kamis membantu menstabilkan pasar Treasury, tetapi banyak investor tetap berhati-hati di tengah kekhawatiran tentang likuiditas pasar. Imbal hasil 10 tahun naik 8,6 bps menjadi 4,478%, setelah menyentuh 4,592%, tertinggi sejak 13 Februari. Ini adalah lonjakan mingguan terbesar sejak 2001. Dolar AS melemah 0,9% menjadi 0,81650 terhadap Franc Swiss, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya dan mencapai level terendah sejak Januari 2015. Dolar berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak November 2022, karena minat investor terhadap aset AS turun. Greenback juga menyentuh level terendah 3 tahun terhadap Euro, dengan aset berdenominasi Euro dipandang lebih aman di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan. Imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman, patokan Zona Euro, turun 5 bps menjadi 2,53% pada hari Jumat.
SENTIMEN PASAR: JPMorgan Chase, Morgan Stanley, dan Wells Fargo termasuk di antara bank-bank besar yang melaporkan laba Q1 yang lebih baik dari perkiraan, dengan saham JPMorgan naik 4%. Dengan kekhawatiran perang dagang yang membayangi, investor mencermati dengan saksama arahan ke depan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan AS selama musim laba ini. Sentimen konsumen di AS turun tajam pada bulan April, dan data menunjukkan PPI AS bulanan secara tak terduga turun pada bulan Maret, melanjutkan tren yang terlihat pada rilis CPI sebelumnya.
PASAR EROPA & ASIA: MSCI World Index, yang melacak ekuitas global, naik sebesar 11,36 poin (1,46%) menjadi 790,63. Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup turun 0,1%. Lebih banyak data ekonomi dari Asia ditunggu hari ini, menyusul laporan kemarin bahwa pertumbuhan pinjaman baru Tiongkok pada bulan Maret meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan Februari. Hari ini, Tiongkok akan merilis data Neraca Perdagangan dan pertumbuhan Ekspor-Impor untuk bulan Maret. Sementara itu, Jepang akan merilis data Produksi Industri Februari.
KOMODITAS: Harga emas mencapai rekor tertinggi baru pada hari Jumat setelah Tiongkok mengumumkan tarif 125% atas impor AS, sebagai balasan atas kenaikan tarif Presiden Trump. Harga emas spot naik 2% menjadi $3.236,67/oz, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi $3.243,82 dalam sesi tersebut. Harga emas naik lebih dari 6% minggu ini. Harga minyak juga menguat: Minyak mentah Brent berjangka ditutup pada $64,76/barel, naik $1,43 atau +2,26% Minyak mentah WTI AS ditutup pada $61,50/barel, naik $1,43 atau +2,38%.
INDONESIA: Indonesia akan merilis data Cadangan Devisa dan Penjualan Mobil & Sepeda Motor untuk bulan Maret hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,13% atau 8,2 poin ke level 6.262,22, di tengah aksi jual bersih asing sebesar Rp214,36 miliar. Rupiah menguat tipis ke level Rp16.790/USD, setelah sebelumnya melemah ke level Rp16.850.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut, diperkirakan sentimen pasar akan tetap fluktuatif namun cenderung bergerak positif, mengikuti kenaikan di pasar Nikkei, AS, dan Kospi,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Senin (14/4).
加载失败()