Saham Prajogo Pangestu BREN hingga CUAN Terbang, Abaikan Kabar MSCI

avatar
· 阅读量 37
Saham Prajogo Pangestu BREN hingga CUAN Terbang, Abaikan Kabar MSCI
Saham Prajogo Pangestu BREN hingga CUAN Terbang, Abaikan Kabar MSCI. (Foto: Barito Pacific)

IDXChannel – Saham emiten yang berada di bawah kendali Prajogo Pangestu kompak melesat hingga penutupan sesi I, Senin (14/4/2025), mengabaikan kabar negatif terkait MSCI.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melambung 8,25 persen, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melejit 8,75 persen, PT Petrosea Tbk (PTRO) terkerek 6,22 persen.

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu BREN hingga CUAN Terbang, Abaikan Kabar MSCI Menanti Aksi dan Efek Akumulasi BPJS TK, Taspen, hingga Danantara di Bursa

Kemudian, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mendaki 4,51 persen dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 1,08 persen.

Kenaikan saham Prajogo Pangestu seirama pergerakan pasar saham secara umum.

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu BREN hingga CUAN Terbang, Abaikan Kabar MSCI Trump Segera Umumkan Tarif untuk Impor Chip Semikonduktor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,92 persen ke level 6.382,47, mengikuti kenaikan di bursa saham Asia, terdorong oleh keputusan Gedung Putih yang mengecualikan ponsel pintar dan komputer dari tarif balasan AS.

Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati menyusul peringatan Presiden Donald Trump bahwa tarif masih berpeluang diberlakukan di kemudian hari.

Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu BREN hingga CUAN Terbang, Abaikan Kabar MSCI Resmi IPO, Fore Kopi (FORE) Raup Dana Rp353,44 Miliar

Diwartakan sebelumnya, penyedia indeks global MSCI kembali menegaskan tidak akan memasukkan tiga saham emiten Indonesia ke dalam indeks Global Standard dalam tinjauan Mei 2025.

Ketiga saham tersebut merupakan emiten yang berada di bawah kendali taipan Prajogo, yaitu BREN, CUAN, dan PTRO.

Keputusan ini merupakan kelanjutan dari perlakuan khusus yang sudah diterapkan MSCI pada tinjauan indeks Februari 2025. Saat itu, ketiga saham tersebut dinilai belum cukup layak masuk indeks karena adanya kekhawatiran terhadap aspek investabilitas, termasuk kemungkinan konsentrasi kepemilikan saham.

“Kebijakan ini diterapkan seiring dengan rencana penyesuaian metodologi MSCI Global Investable Market Indexes (GIMI) yang saat ini masih dalam tahap pertimbangan,” demikian mengutip keterangan resmi MSCI, Jumat (11/4/2025) lalu.

Menariknya, MSCI kini mulai menyoroti peran pengawasan Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya terkait pengumuman Unusual Market Activity (UMA) atau aktivitas pasar tidak biasa dan keberadaan emiten di Papan Pemantauan Khusus (Watch List Board) yang menggunakan skema full call auction (FCA).

Dalam sebuah usulan yang tengah dikaji, MSCI mempertimbangkan untuk mengecualikan saham-saham yang dalam 12 bulan terakhir tercatat masuk dalam UMA atau Papan Pemantauan karena Kriteria 10, yaitu terkait pergerakan harga yang tidak wajar.

Bila usulan ini disetujui, maka saham-saham yang masuk dalam kategori tersebut tidak akan dipertimbangkan untuk masuk ke dalam GIMI dalam setiap tinjauan indeks.

MSCI membuka ruang bagi pelaku pasar untuk memberikan masukan terhadap usulan ini hingga 20 Juni 2025. Keputusan akhir akan diumumkan pada 11 Juli 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar


回复 0
  • tradingContest
登录
使用 Google 账号登录
使用 Apple 账号登录
使用手机号登录
or
邮箱地址
密码
忘记密码?
没有账户? 注册