Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Impor China dan Pelemahan Dolar AS

avatar
· 阅读量 65
Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Impor China dan Pelemahan Dolar AS
Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Impor China dan Pelemahan Dolar AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah ditutup menguat tipis pada Senin (14/4/2025), didorong lonjakan impor minyak oleh China bulan lalu serta pelemahan dolar AS.

Kontrak berjangka (futures) Brent naik 0,36 persen ke level USD64,82 per barel, sementara WTI menguat ke posisi USD61,60 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Impor China dan Pelemahan Dolar AS Wall Street Ditutup Menguat Ditopang Wacana Pelonggaran Tarif dan Kinerja Bank Besar AS

Namun, mengutip MT Newswires, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas proyeksi permintaan untuk 2025, di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan tarif AS akan menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Kenaikan harga ini terjadi setelah laporan Reuters menyebut permintaan minyak dari China — importir minyak terbesar dunia — naik menjadi 12,1 juta barel per hari pada Maret, tertinggi sejak Agustus 2023. Lonjakan ini dipicu oleh peningkatan impor minyak dari Iran.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Impor China dan Pelemahan Dolar AS MDLA Listing Perdana Hari Ini, Distributor Alkes Milik Dexa Group

Akan tetapi, kebijakan AS yang menetapkan tarif 145 persen terhadap impor barang dari China diperkirakan menekan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu dan pada akhirnya menurunkan permintaan energi.

Dalam laporan bulanan yang dirilis Senin, OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2025 menjadi 1,3 juta barel per hari, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,45 juta barel per hari yang dipublikasikan pada Maret. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran atas dampak tarif AS terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Impor China dan Pelemahan Dolar AS Menilik Dampak Kebijakan Fleksibilitas TKDN

"Ekonomi global menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil di awal tahun, namun dalam jangka pendek, arahnya kini menghadapi ketidakpastian yang lebih tinggi akibat dinamika kebijakan tarif terbaru. Oleh karena itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi global sedikit diturunkan menjadi 3,0 persen untuk 2025," demikian kata OPEC dalam laporannya.

Menurut analis Global X, Kenny Zhu, perbedaan arah antara data inventori dan permintaan global bisa menciptakan volatilitas harga minyak dalam waktu dekat.

"Hal ini tercermin dari ketidaksesuaian antara dinamika penawaran-permintaan jangka pendek dengan ekspektasi permintaan ke depan," ujarnya, dikutip Dow Jones Newswires.

Sementara itu, dolar AS kembali melemah, mendukung harga komoditas yang dihargakan dalam mata uang tersebut. Indeks dolar ICE tercatat turun 0,39 poin menjadi 99,71, level terendah sejak Maret 2022. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest