Saham ITMG Jatuh 10 Persen saat Ex Date Dividen

IDXChannel – Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) anjlok tajam pada perdagangan Senin (21/4/2025), bertepatan dengan hari ex-date dividen.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 11.00 WIB, saham ITMG merosot 10,18 persen ke level Rp22.275 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp85,44 miliar.

Baca Juga:

TLKM Raih Laba Bersih Rp23,6 Triliun, Intip Potensi Dividennya

Penurunan ini terjadi saat emiten tambang batu bara tersebut bersiap membagikan total dividen tunai sebesar USD243,17 juta atau sekitar Rp4,09 triliun kepada para pemegang saham—setara 65 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

Dalam ringkasan risalah RUPST, manajemen menyebut bahwa sebesar USD90,04 juta (Rp1,51 triliun) atau Rp1.228 per saham telah dibagikan sebagai dividen interim pada 25 September 2024.

Baca Juga:

Analisis Saham RAJA, MEDC, PTRO, GGRM

Sisa dividen sebesar USD153,12 juta atau sekitar Rp2.245 per saham akan dibayarkan dalam bentuk dividen tunai.

Dengan asumsi kurs Jisdor BI per 8 April 2025 sebesar Rp16.849 per USD, nilai dividen akhir tersebut setara dengan Rp2,58 triliun.

Baca Juga:

Laba Netflix Tumbuh 24 Persen di Q1-2025 saat Perang Dagang Tekan Perusahaan Teknologi

Cum date atau batas akhir untuk mendapatkan hak dividen jatuh pada 17 April 2025, sementara ex-date di pasar reguler dan negosiasi berlangsung hari ini, Senin (21/4). Recording date tercatat pada Selasa (22/4), dan dividen dijadwalkan dibayarkan pada 7 Mei 2025.

Menariknya, saat cum date, imbal hasil dividen (dividend yield) ITMG mencapai 9,05 persen—tingkat yang tergolong tinggi di pasar saham Indonesia.

Namun, anjloknya harga saham pada hari ex-date mengindikasikan potensi dividend trap, yakni kondisi ketika penurunan harga saham melebihi nilai dividen yang diterima. Fenomena ini kerap menjadi risiko bagi investor yang masuk mendekati cum date dengan harapan mendapat keuntungan singkat dari pembagian dividen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.