Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas Dampak Tekanan Trump dan Negosiasi Iran

avatar
· 阅读量 73
Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas Dampak Tekanan Trump dan Negosiasi Iran
Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas Dampak Tekanan Trump dan Negosiasi Iran. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia ditutup melemah pada Senin (21/4/2025) seiring pelemahan pasar secara umum.

Sentimen negatif dipicu oleh prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan melambat di tengah ketegangan antara Presiden Donald Trump dan Federal Reserve (The Fed), serta kemajuan dalam negosiasi program nuklir Iran.

Baca Juga:
Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas Dampak Tekanan Trump dan Negosiasi Iran BI Tegaskan Peran Penting Pekerja Migran Indonesia untuk Dorong Perekonomian

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak Brent merosot 2,03 persen menjadi USD66,47 per barel, sedangkan WTI turun 1,89 persen ke level USD62,68 per barel.

Mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Iran, Reuters melaporkan, pembicaraan antara Teheran dan Washington sudah mendekati kerangka kesepakatan mengenai program nuklir Iran. Hal ini terjadi setelah pemerintahan Trump pekan lalu kembali menjatuhkan sanksi atas ekspor minyak Iran.

Baca Juga:
Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas Dampak Tekanan Trump dan Negosiasi Iran Pefindo Kerek Peringkat Elnusa (ELSA) Jadi idAA+ dengan Prospek Stabil

“Motivasi Iran sangat jelas. Jika AS benar-benar membatasi industri minyak Iran, dampaknya terhadap perekonomian Republik Islam itu bisa sangat besar,” demikian kata PVM Oil Associates, dilansir dari MT Newswires.

Jika kesepakatan tercapai, Iran berpotensi memperoleh akses lebih luas ke pasar internasional untuk mengekspor minyaknya.

Baca Juga:
Harga Minyak Melemah, Pasar Cemas Dampak Tekanan Trump dan Negosiasi Iran Tujuh Emiten Ramai-Ramai Gelar RUPS, AVIA-LPPF Masuk Ex Date

Di sisi lain, pasokan global tetap tinggi seiring rencana OPEC+ menambah pasokan sebesar 411.000 barel per hari mulai bulan depan, sebagai bagian dari pelonggaran pemangkasan produksi.

Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS juga membayangi pasar. Bursa saham di Negeri Paman Sam jatuh tajam, sementara harga emas dunia kembali mencetak rekor baru dan dolar melemah ke titik terendah dalam tiga tahun.

Bloomberg melaporkan, Presiden Trump mengatakan akan memecat Ketua The Fed Jerome Powell demi mendorong penurunan suku bunga, meski kebijakan tarif yang dijalankan pemerintahannya justru berpotensi meningkatkan inflasi dan menekan pertumbuhan ekonomi. Powell sendiri menyatakan tidak akan mengundurkan diri meskipun mendapat tekanan dari Trump.

Rystad Energy memperkirakan perang dagang yang berkepanjangan dapat memangkas pertumbuhan permintaan minyak China hingga separuhnya, menjadi hanya 90.000 barel per hari di 2025.

“Namun, lonjakan musiman permintaan selama musim panas akan menjadi faktor penting, selain perbandingan antara permintaan kilang dan pasokan minyak,” kata peneliti Rystad, Mukesh Sahdev, dikutip Dow Jones Newswires.

“Secara fundamental, pasar mengarah pada keseimbangan yang lebih ketat di musim panas dan berpotensi mendorong harga Brent dari level USD67 per barel menuju kisaran rendah USD70-an.” (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest