
IDXChannel - Bursa saham Asia cenderung menguat pada Selasa (22/4/2025) pagi, setelah aksi jual besar-besaran terhadap aset Amerika Serikat (AS) mengguncang Wall Street dan melemahkan dolar.
Kekhawatiran atas independensi Federal Reserve (The Fed) turut menambah tekanan terhadap imbal hasil obligasi AS. Selain itu, dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global masih menjadi hambatan utama.

Menurut data pasar, hingga pukul 09.15 WIB, Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,01 dan Topix terkerek 0,06 persen. Indeks Shanghai Composite tumbuh 0,28 persen, KOSPI Korea Selatan mendaki 0,13 persen, dan STI Singapura terapresiasi 1,07 persen.
CSI 300 China juga terangkat 0,05 persen.

Berbeda, Hang Seng Hong Kong turun 0,56 persen dan ASX 200 Australia melemah 0,05 persen.
Presiden AS Donald Trump yang semakin lantang mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena belum memangkas suku bunga, membuat indeks-indeks Wall Street terkoreksi sekitar 2,5 persen pada Senin. Dolar pun merosot ke level terendah dalam tiga tahun.

"Aksi jual terhadap aset-aset Amerika benar-benar terjadi," ujar Kepala Ekonomi Pasar di NAB, Tapas Strickland.
"Terlepas dari apakah Trump secara hukum mampu dan mau menyingkirkan The Fed, pertarungan ini menunjukkan merosotnya keistimewaan AS dan meningkatnya risiko kebijakan bagi investor."
Pasar juga akan diuji lebih lanjut pekan ini oleh laporan keuangan sejumlah perusahaan di Negeri Paman Sam, termasuk Tesla yang dijadwalkan melaporkan kinerja hari ini, setelah sahamnya anjlok hampir 6 persen pada Senin akibat laporan penundaan produksi.
Alphabet dan sejumlah perusahaan industri besar seperti Boeing, Northrop Grumman, Lockheed Martin, dan 3M juga dijadwalkan merilis laporan laba pekan ini. (Aldo Fernando)
作者:22/04/2025 09:23 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()