Harga Minyak Naik Usai AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Iran

avatar
· 阅读量 77
Harga Minyak Naik Usai AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Iran
Harga Minyak Naik Usai AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Iran. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah ditutup menguat pada Selasa (22/4/2025), bangkit dari pelemahan sehari sebelumnya setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran.

Kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent meningkat 2,03 persen menjadi USD67,82 per barel, sedangkan WTI terkerek 2,01 persen ke posisi USD63,94 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Usai AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Iran LG Batal Investasi, Periklindo Yakin Industri Kendaraan Listrik RI Tak Terpengaruh

Kenaikan harga terjadi setelah Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada pengusaha asal Iran di sektor gas petroleum cair (LPG), Seyed Asadoollah Emamjomeh, beserta jaringan perusahaannya.

Menurut pernyataan resmi, jaringan tersebut disebut bertanggung jawab atas pengiriman LPG dan minyak mentah Iran senilai ratusan juta dolar AS ke pasar internasional.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Usai AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Iran Brand Mobil Listrik Ini Bakal Luncurkan Model Baru di Pameran PEVS 2025

Namun, pasokan global tetap melimpah. OPEC+ dijadwalkan akan mengembalikan 411.000 barel per hari produksi yang sebelumnya dikurangi, mulai bulan depan. Di saat yang sama, produksi dari negara-negara di luar kartel juga terus meningkat.

Sementara itu, mengutip MT Newswires, Selasa (22/4), kekuatan permintaan masih diragukan, seiring negara-negara menghadapi dampak dari perang dagang global yang digagas Presiden AS Donald Trump. Termasuk di antaranya adalah tarif sebesar 145 persen atas impor dari China, yang kemudian dibalas dengan tarif 84 persen terhadap barang-barang asal AS.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Usai AS Jatuhkan Sanksi Tambahan ke Iran Trump Bantah Ingin Pecat Ketua The Fed Jerome Powell

“Cukup masuk akal untuk berasumsi bahwa perang tarif antara dua ekonomi terbesar dunia tidak akan memburuk lebih jauh. Artinya, apakah AS dan China menaikkan tarif menjadi 150 persen, 250 persen, atau bahkan 500 persen, pada akhirnya perdagangan antar kedua negara kemungkinan akan nyaris terhenti, dan hal ini akan mendorong lonjakan harga konsumen,” demikian kata PVM Oil Associates dalam laporannya.

Pasar global menjadi volatil sejak Trump mengumumkan kebijakan tarif pada 2 April lalu terhadap hampir semua mitra dagang AS.

Kebijakan tersebut diperkirakan memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan memicu inflasi.

Pada Senin (21/4), dolar AS menyentuh posisi terendah dalam tiga bulan terakhir, sementara indeks Dow Jones telah turun 9,6 persen sejak pengumuman tarif bertajuk “Hari Pembebasan” tersebut. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest