
IDXChannel - Kontrak berjangka (futures) tembaga melemah ke kisaran USD4,83 per pon pada Kamis, terkoreksi dari posisi tertinggi tiga pekan seiring investor mulai meninjau ulang prospek perdagangan global.
Melansir Trading Economics, pelemahan ini terjadi setelah antusiasme pasar terhadap potensi meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai memudar.

Meski pemerintahan Trump dikabarkan tengah mempertimbangkan pelonggaran tarif sambil menunggu hasil pembicaraan dengan Beijing, China menyatakan hanya bersedia terlibat jika Washington menghentikan ancaman kebijakan tambahan.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga meredam optimisme pasar dengan menegaskan bahwa belum ada usulan pemotongan tarif secara sepihak dan negosiasi formal pun belum dimulai.

Di tengah ketidakpastian itu, muncul spekulasi bahwa tembaga dapat menjadi sasaran dalam kebijakan tarif berikutnya. Spekulasi ini menimbulkan kekhawatiran, namun sekaligus mendorong harga dalam beberapa waktu terakhir karena pelaku pasar bersiap atas potensi gangguan pasokan.
Dalam catatannya, dikutip dari Dow Jones Newswires, analis Goldman Sachs menyebut pasar saat ini belum sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan tarif besar atas tembaga.

Pemerintahan Trump telah memulai investigasi terhadap impor tembaga ke AS, dan Goldman memperkirakan ada tarif sebesar 25 persen pada pertengahan 2025.
Ketergantungan AS terhadap impor tembaga olahan telah meningkat dua kali lipat dalam 14 tahun terakhir, mencapai hampir 50 persen pada 2024, di tengah penurunan produksi domestik dan peningkatan konsumsi.
Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri di tahun-tahun mendatang, harga tembaga di bursa komoditas AS, Comex, menurut Goldman, harus mencerminkan premi 25 persen atas harga di LME, dibandingkan dengan premi 18 persen saat ini. (Aldo Fernando)
作者:24/04/2025 16:37 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()