Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+

avatar
· 阅读量 60
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah ditutup naik pada Kamis (24/4/2025). Meski begitu, pasar mulai waspada terhadap kemungkinan retaknya soliditas OPEC+, setelah muncul laporan rencana percepatan pengembalian pemangkasan produksi.

Kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat 0,64 persen menjadi USD65,60 per barel, sedangkan minyak WTI meningkat 0,74 persen ke level USD62,77 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+ Indonesia Hadiri Pertemuan BRICS di Brasil, Perdana sejak Jadi Anggota

Reuters pada Rabu melaporkan, OPEC+ tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan percepatan pengembalian pasokan secara sukarela ke pasar.

Awalnya, kelompok ini berencana mengembalikan pemangkasan produksi dalam 18 tahap bulanan. Namun, OPEC+ kemudian memutuskan untuk meningkatkan pasokan sebesar 411.000 barel per hari pada Mei.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+ Anindya: Butuh Kerja Keras untuk Raih Investasi di Tengah Perang Dagang

Kini, mereka mempertimbangkan penambahan pasokan yang lebih besar lagi pada Juni untuk mendorong negara-negara seperti Kazakhstan agar mematuhi kuota.

“OPEC telah memberi kejutan lewat pengumuman bahwa delapan negara anggota akan mempercepat pengembalian produksi pada Mei guna mendorong kepatuhan,” ujar Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital, Helima Croft, dikutip MT Newswires.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+ Hari Ini Pesta Dividen Lima Emiten, Investor Panen Cuan

“Apakah akan ada penambahan pasokan lebih cepat lagi menjelang titik balik matahari Juni, bergantung pada keputusan negara seperti Kazakhstan apakah menurunkan produksi sesuai kuota akan menguntungkan secara ekonomi.”

Kazakhstan tercatat terus memproduksi di atas kuota, dengan produksi pada Maret melebihi komitmen OPEC+ sebesar 380.000 barel per hari, menurut Tudor, Pickering, Holt.

OPEC dijadwalkan bertemu pada 5 Mei untuk menentukan level produksi bulan Juni. Di luar OPEC+, muncul kekhawatiran akan ketegangan antara Arab Saudi dan Kazakhstan. Situasi ini mengingatkan pada “perang terhadap shale” pada November 2014, atau langkah Saudi pada April 2020 yang menaikkan produksi hingga 12 juta barel per hari.

Di sisi lain, ekspektasi akan meredanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) turut mendukung penguatan harga minyak.

Beberapa media melaporkan Presiden AS Donald Trump bersedia memangkas tarif 145 persen atas produk impor China hingga separuh atau lebih.

Ada pula kabar mengenai pertemuan informal antara kedua negara.

Meskipun The Wall Street Journal pada Kamis melaporkan, pejabat China menyebut kabar negosiasi tersebut sebagai “berita palsu” dan menegaskan bahwa China siap melanjutkan perang tarif hingga AS mencabut tarif yang diberlakukan mulai 2 April atas produk-produk China. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest