Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+

avatar
· 阅读量 19
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah ditutup naik pada Kamis (24/4/2025). Meski begitu, pasar mulai waspada terhadap kemungkinan retaknya soliditas OPEC+, setelah muncul laporan rencana percepatan pengembalian pemangkasan produksi.

Kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent menguat 0,64 persen menjadi USD65,60 per barel, sedangkan minyak WTI meningkat 0,74 persen ke level USD62,77 per barel.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+ Indonesia Hadiri Pertemuan BRICS di Brasil, Perdana sejak Jadi Anggota

Reuters pada Rabu melaporkan, OPEC+ tengah mempertimbangkan untuk melanjutkan percepatan pengembalian pasokan secara sukarela ke pasar.

Awalnya, kelompok ini berencana mengembalikan pemangkasan produksi dalam 18 tahap bulanan. Namun, OPEC+ kemudian memutuskan untuk meningkatkan pasokan sebesar 411.000 barel per hari pada Mei.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+ Anindya: Butuh Kerja Keras untuk Raih Investasi di Tengah Perang Dagang

Kini, mereka mempertimbangkan penambahan pasokan yang lebih besar lagi pada Juni untuk mendorong negara-negara seperti Kazakhstan agar mematuhi kuota.

“OPEC telah memberi kejutan lewat pengumuman bahwa delapan negara anggota akan mempercepat pengembalian produksi pada Mei guna mendorong kepatuhan,” ujar Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital, Helima Croft, dikutip MT Newswires.

Baca Juga:
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Kekhawatiran soal OPEC+ Hari Ini Pesta Dividen Lima Emiten, Investor Panen Cuan

“Apakah akan ada penambahan pasokan lebih cepat lagi menjelang titik balik matahari Juni, bergantung pada keputusan negara seperti Kazakhstan apakah menurunkan produksi sesuai kuota akan menguntungkan secara ekonomi.”

Kazakhstan tercatat terus memproduksi di atas kuota, dengan produksi pada Maret melebihi komitmen OPEC+ sebesar 380.000 barel per hari, menurut Tudor, Pickering, Holt.

OPEC dijadwalkan bertemu pada 5 Mei untuk menentukan level produksi bulan Juni. Di luar OPEC+, muncul kekhawatiran akan ketegangan antara Arab Saudi dan Kazakhstan. Situasi ini mengingatkan pada “perang terhadap shale” pada November 2014, atau langkah Saudi pada April 2020 yang menaikkan produksi hingga 12 juta barel per hari.

Di sisi lain, ekspektasi akan meredanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) turut mendukung penguatan harga minyak.

Beberapa media melaporkan Presiden AS Donald Trump bersedia memangkas tarif 145 persen atas produk impor China hingga separuh atau lebih.

Ada pula kabar mengenai pertemuan informal antara kedua negara.

Meskipun The Wall Street Journal pada Kamis melaporkan, pejabat China menyebut kabar negosiasi tersebut sebagai “berita palsu” dan menegaskan bahwa China siap melanjutkan perang tarif hingga AS mencabut tarif yang diberlakukan mulai 2 April atas produk-produk China. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest