Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Tersengat Wall Street

avatar
· 阅读量 55
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Tersengat Wall Street
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Tersengat Wall Street. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia naik pada Jumat (25/4/2025), mengikuti reli yang dipimpin sektor teknologi di Wall Street semalam.

Menurut data pasar, pukul 09.35 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,40 persen dan Topix yang lebih luas tumbuh 1,07 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Tersengat Wall Street Emas Antam (ANTM) Rebound Jelang Akhir Pekan, Naik Rp17 Ribu per Gram

Saham teknologi memimpin penguatan, dengan kenaikan signifikan pada Disco (2,4 persen), Tokyo Electron (3,8 persen), dan Advantest (3,7 persen).

Saham-saham unggulan seperti Nintendo (2,2 persen), Nidec (12 persen), dan Fujitsu (5,6 persen) juga mencatatkan performa kuat.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Tersengat Wall Street Saham Bank Jago (ARTO) Terdepak dari IDX30, BBTN Jadi Pendatang Baru

Baik Nikkei maupun Topix berada di jalur untuk menutup pekan ini dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,5 persen dan 2,7 persen.

Investor juga terus mencermati perkembangan perdagangan setelah Presiden Trump mengklaim pembicaraan tarif dengan China masih berlangsung, meskipun Beijing membantah adanya negosiasi saat ini.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Tersengat Wall Street PGJO Buka Suara Soal Kabar Bakal Diakuisisi Perusahaan China

Sementara itu, data terbaru menunjukkan inflasi inti di Tokyo melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun, yakni 3,4 persen pada April. Kenaikan ini memperumit upaya Bank of Japan (BOJ) dalam menavigasi tekanan harga yang meningkat, di tengah tekanan tambahan dari tarif AS.

Indeks Shanghai Composite juga terkerek 0,10 persen, Hang Seng Hong Kong tumbuh 1,45 persen, KOSPI Korea Selatan mendaki 0,70 persen. ASX 200 Australia juga terapresiasi 0,60 persen.

Reli Tiga Hari Wall Street

Indeks saham acuan AS atau Wall Street naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Kamis (24/4), didorong oleh reli di sektor teknologi, seiring investor menilai hasil laporan korporasi terbaru.

Nasdaq Composite yang berbasis teknologi naik 2,7 persen di level 17.166, sementara S&P 500 naik 2 persen ke 5.484,8. Dow Jones Industrial Average juga melonjak 1,2 persen menjadi 40.093,4.

Mengutip MT Newswires, semua sektor mengalami kenaikan kecuali barang konsumsi staples, dengan sektor teknologi melonjak 3,5 persen.

Grup saham yang dijuluki "magnificent-7", yang terdiri dari Alphabet (GOOG), Tesla (TSLA), Meta Platforms (META), Microsoft (MSFT), Apple (AAPL), Amazon (AMZN), dan Nvidia (NVDA), semuanya mengalami kenaikan.

Sementara, saham ServiceNow (NOW) melonjak hampir 16 persen, menjadi performa terbaik di S&P 500. Perusahaan perangkat lunak ini melaporkan hasil kuartal pertama yang melampaui ekspektasi pasar berkat permintaan yang kuat untuk penawaran kecerdasan artifisialnya.

Saham Hasbro (HAS) melonjak 15 persen, menjadi penggerak kedua di S&P 500, setelah pembuat mainan ini melaporkan kinerja kuartalan yang melebihi ekspektasi dan memperpanjang kolaborasinya dengan Walt Disney (DIS). Saham Disney naik 3,1 persen.

Saham IBM (IBM) turun 6,6 persen. Perusahaan ini melaporkan penurunan laba kuartalan pada Rabu malam, meskipun pendapatan naik berkat lonjakan di segmen perangkat lunak tahun ke tahun.

Imbal hasil US Treasury turun, dengan imbal hasil (yield) bertenor 10-tahun turun 8,2 basis poin ke 4,31 persen dan suku bunga dua tahun turun 8,8 basis poin ke 3,8 persen.

Dalam berita ekonomi, pesanan barang tahan lama AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Maret, didorong terutama oleh permintaan pesawat komersial yang kuat, menurut data pemerintah.

"Pesanan barang tahan lama AS melampaui bahkan ekspektasi tertinggi," kata BMO Capital Markets dalam laporannya, dibantu oleh pesanan kuat di pembuat pesawat Boeing (BA).

"Meskipun ketidakpastian yang meningkat, perusahaan jelas mengantisipasi tarif," demikian ujar Ekonom Senior Priscilla Thiagamoorthy.

Penjualan rumah eksisting AS turun lebih dari yang diperkirakan pada Maret, dengan harga mencapai level tertinggi sepanjang bulan, menurut data dari National Association of Realtors.

"Perpanjangan ketidakpastian yang telah mewarnai beberapa minggu terakhir, ditambah dengan kekhawatiran atas pelambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi, kemungkinan menambah keraguan di kalangan pembeli," kata TD Economics.

"Gabungan faktor-faktor ini tidak memberi sinyal baik bagi aktivitas perumahan dalam jangka pendek, yang menunjukkan bahwa pemulihan 'berkelanjutan' dalam penjualan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan pijakan."

Aplikasi mingguan untuk tunjangan pengangguran di AS naik sesuai dengan ekspektasi Wall Street, sementara klaim berkelanjutan turun, menurut Departemen Tenaga Kerja.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, Washington dan Korea Selatan mungkin mencapai kesepahaman terkait perdagangan pada awal pekan depan, melansir The Wall Street Journal.

China mengatakan pada Kamis (24/4), tidak ada negosiasi tarif yang sedang berlangsung dengan AS, mengutip CNBC International. Pemerintahan Trump sebelumnya mengindikasikan bahwa akan ada pelonggaran dalam ketegangan perdagangan dengan Beijing. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest