Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (28/04), IHSG ditutup menguat +44,05 poin (+0,66%) ke level 6.722,97.
Penguatan tersebut didukung oleh laporan keuangan kuartal pertama 2025 dari beberapa perusahaan yang menunjukkan hasil positif, serta banyaknya aksi korporasi seperti pembelian kembali saham (buyback) dan pembagian dividen yang disambut baik oleh pelaku pasar.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia melaporkan penyaluran kredit baru pada kuartal pertama 2025 tetap tumbuh positif dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang sebesar 55,1%.
Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan data penting dari Amerika Serikat, yaitu laporan pekerjaan April 2025 yang akan dirilis hari Jumat, serta data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama dan angka inflasi PCE yang diumumkan hari Rabu (30/4).
Jika data tersebut lebih lemah dari perkiraan, hal ini dapat memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih cepat oleh Federal Reserve.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif seperti DJIA (+0,28%), S&P 500 (+0,06%), & Nasdaq (-0,10%).
Pelaku pasar tetap fokus pada hasil kuartalan yang akan datang dari Amazon, Apple, Meta Platforms, dan Microsoft, serta tanda-tanda bagaimana tarif besar yang diberlakukan Presiden Trump memengaruhi prospek perusahaan.
Meskipun pendapatan sebagian besar melampaui ekspektasi, ketidakpastian terkait tarif membuat banyak perusahaan menurunkan panduan untuk kuartal kedua.
Kemudian, Menteri Keuangan Scott Bessent menegaskan bahwa "tergantung pada China" untuk meredakan ketegangan perdagangan, sambil menunjukkan kemajuan di bidang perdagangan lainnya.
Laporan penting tentang PDB, inflasi, dan pekerjaan yang akan dirilis pekan ini diharapkan memberikan wawasan baru tentang prospek ekonomi.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed dengan masih dibayangi ketegangan terkait perang tarif antara China-AS,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (29/4).
加载失败()