Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Ikuti Jejak Wall Street

avatar
· 阅读量 42
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Ikuti Jejak Wall Street
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Ikuti Jejak Wall Street. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung naik pada perdagangan Jumat (2/5/2025), mengikuti kenaikan di Wall Street semalam.

Berdasarkan data pasar, pukul 09.54 WIB, Nikkei 225 terapresiasi 0,71 persen, sedangkan Topix Jepang tumbuh 0,16 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Ikuti Jejak Wall Street Pendapatan WIKA Gedung (WEGE) Capai Rp543,26 Miliar di Kuartal I-2025

Kenaikan ini didorong oleh meredanya ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga lanjutan dari Bank of Japan (BoJ) tahun ini.

Kedua indeks acuan tersebut juga berada di jalur penguatan mingguan ketiga berturut-turut, menghapus seluruh pelemahan yang sebelumnya dipicu oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump pada 2 April mengenai tarif timbal balik yang luas.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Ikuti Jejak Wall Street Harga Emas Antam (ANTM) Jelang Akhir Pekan Turun Rp20 Ribu, Termurah Rp1.006.000

Pada Kamis, BoJ mempertahankan suku bunga acuannya di 0,5 persen dan memangkas proyeksi pertumbuhan serta inflasi, mengindikasikan kemungkinan kecil kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Kemudian, Hang Seng Hong Kong menguat 1,41 persen, KOSPI Korea Selatan mendaki 0,19 persen, ASX 200 Australia terangkat 0,82 persen, dan STI Singapura bertambah 0,09 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat Jelang Akhir Pekan, Ikuti Jejak Wall Street IHSG Dibuka Hijau ke 6.811 Jelang Akhir Pekan, ERTX-KRYA Pimpin Penguatan

Wall Street Melesat

Di sisi lain, indeks saham utama AS alias Wall Street turut menguat pada Kamis, didorong oleh reli saham Microsoft dan Meta setelah laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan, meski dibayangi data ekonomi yang mengecewakan.

Indeks Nasdaq Composite ditutup naik 1,5 persen ke 17.710,7, sementara S&P 500 menguat 0,6 persen ke 5.604,1. Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,2 persen ke 40.753. Baik S&P 500 maupun Dow mencatatkan reli delapan hari berturut-turut.

Mengutip MT Newswires, Kamis (1/5), sebagian besar sektor berada di zona hijau, dipimpin oleh teknologi, sementara sektor kesehatan mencatat pelemahan terbesar.

Saham Microsoft melonjak 7,6 persen—tertinggi di antara saham Dow dan salah satu penggerak utama S&P 500—setelah mencatatkan kinerja kuartal III fiskal yang melampaui ekspektasi berkat pertumbuhan permintaan layanan cloud. Saham Meta juga naik 4,2 persen setelah melaporkan hasil kuartal I yang kuat dan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan untuk kuartal berjalan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS turut naik, dengan yield obligasi dua tahun naik 8,8 basis poin ke 3,70 persen, dan obligasi 10 tahun naik 5,4 basis poin ke 4,22 persen.

Dari sisi data ekonomi, sektor manufaktur AS semakin dalam terkontraksi pada April akibat lemahnya permintaan, menurut Institute for Supply Management. Sementara data S&P Global menunjukkan aktivitas manufaktur nyaris stagnan.

“Permintaan dan output melemah, sementara input menguat. Ini bukan kondisi yang mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Ketua Komite Survei Bisnis Manufaktur ISM, Timothy Fiore.

Jumlah klaim pengangguran mingguan mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir, dan klaim lanjutan berada pada posisi tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, menurut data pemerintah.

PHK di AS mencapai 105.441 pada bulan lalu, naik 63 persen secara tahunan dan menjadi angka tertinggi untuk bulan April sejak 2020, menurut laporan Challenger Gray & Christmas. Namun secara bulanan, jumlah PHK turun 62 persen.

“Meski PHK sektor pemerintah menonjol, kami melihat PHK di banyak sektor lain bulan lalu,” kata Andrew Challenger, Wakil Presiden Senior di perusahaan outplacement tersebut.

“Para pemberi kerja cenderung menahan diri dalam rekrutmen sambil menunggu kejelasan soal perdagangan, rantai pasok, dan belanja konsumen.”

Biro Statistik Tenaga Kerja AS diperkirakan melaporkan pada Jumat bahwa ekonomi AS menambah 135.000 pekerjaan nonpertanian pada April, turun dari 228.000 pada bulan sebelumnya, menurut survei Bloomberg. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest