
IDXChannel - Kinerja bottom line PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) tertekan pada awal tahun ini. Sepanjang Januari-Maret 2025, PRDA hanya mampu menghimpun laba bersih Rp6,9 miliar, turun hingga 82 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang mencapai Rp39 miliar.
Pendapatan Prodia sebenarnya terkoreksi 0,78 persen menjadi Rp483 miliar. Namun, tingginya beban pokok dan beban usaha menekan laba emiten penyedia jasa layanan laboratorium dan diagnostik medis itu.
Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi memandang kinerja perseroan di kuartal I masih positif meski dipengaruhi oleh berbagai tantangan seperri tahun lalu mulai dari dinamika ekonomi hingga pergeseran pola belanja selama Ramadan dan Idulftri.
Dia optimistis, berbekal fondasi bisnis yang kuat, kinerja Prodia bakal lebih progresif di kuartal-kuartal berikutnya. Pada kuartal II-2025, Prodia berencana meluncurkan serangkaian inisiatif terintegrasi untuk mendorong customer engagement hingga mendorong kesadaran akan kesehatan lewat aplikasi U by Prodia.
"Adanya momentum Ramadan dan Idulfitri mendorong pergeseran prioritas belanja masyarakat, dinamika politik nasional memberikan efek domino terhadap sentimen pasar, dan situasi ekonomi global turut memengaruhi nilai tukar rupiah. Namun, kami tetap mampu memperlihatkan kinerja yang cukup baik dan optimistis fondasi keuangan yang dimiliki mampu mendukung pertumbuhan lebih lanjut di kuartal II-2025," katanya lewat keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).
Direktur Business & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati menambahkan, perseroan yakin kinerja akan terus bertumbuh seiring strategi yang disiapkan. Strategi-strategi tersebut mencakup pengembangan produk tes esoterik, optimalisasi transaksi digital pada U by Prodia, memperluas jaringan outlet Point-of-Care (POC), perluasan segmentasi layanan khususnya bagi peserta BPJS Kesehatan, serta ekspansi segmen pelanggan baru melalui layanan segmented outlet.
"Kami juga berkomitmen untuk mengupayakan perseroan menjadi laboratorium rujukan di kawasan Asia Tenggara," katanya.
Indriyanti melaporkan, fokus perseroan menggarap platform U by Prodia berbuah manis. Akuisisi pelanggan baru lewat aplikasi ini tumbuh lebih dari 30 persen pada 2024 dan berkontribusi sebesar 13 persen terhadap pencatatatn volume transaksi pembelian tes laboratorium Prodia.
"Ke depannya peningkatan volume transaksi dan tingkat akuisisi pelanggan baru ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap total revenue Prodia," katanya.
Selain itu, anak usaha Prodia, PT Prodia Diagnostic Line (Proline) baru saja mengembangkan fasilitas produksi baru oleh Proline pada 25 April 2025. Fasilitas produksi baru ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan di berbagai lini, termasuk Kimia Klinik, Rapid Test, Instrumen Diagnostik, dan Biomolekuler.
"Peningkatan kapasitas ini ditargetkan untuk menjangkau lebih banyak fasilitas kesehatan di dalam negeri, termasuk puskesmas, serta memperluas penetrasi pasar ekspor hingga 20 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Saat ini, produk Proline telah digunakan oleh lebih dari 7.000 fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta di seluruh Indonesia," katanya.
Hingga 31 Maret 2025, Prodia mengoperasikan 360 outlet yang tersebar di 80 kota, 106 kabupaten, dan 34 provinsi di Indonesia. Inovasi layanan juga terus dikembangkan melalui peluncuran Smart Report 2.0, fitur Health Plan di aplikasi U by Prodia, serta alat laboratorium ONSO System (SBB) untuk deteksi mutasi genetik yang lebih akurat.
(Rahmat Fiansyah)
作者:02/05/2025 15:35 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()