Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Pasar Cermati Situasi di Australia

avatar
· 阅读量 42
Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Pasar Cermati Situasi di Australia
Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Pasar Cermati Situasi di Australia. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung turun pada perdagangan Senin (5/5/2025). Pelaku pasar mencermati perkembangan di Australia dan kelanjutan pembicaraan China-Amerika Serikat (AS) soal tarif perdagangan.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,69 persen pada perdagangan Senin setelah mencatat reli selama tujuh sesi. Pelemahan dipimpin oleh aksi jual saham perbankan, dengan Westpac sebagai penekan utama setelah laba semester pertama tidak sesuai ekspektasi pasar.

Baca Juga:
Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Pasar Cermati Situasi di Australia IHSG Berpotensi Menguat pada Perdagangan Hari Ini, Cek Saham PANI hingga BUMI

Indeks acuan ini sebelumnya naik 1,1 persen pada Jumat.

Melansir Reuters, sektor keuangan menjadi pemberat terbesar, melemah hingga 1,5 persen. Subindeks ini menuju kinerja harian terlemah sejak 11 April.

Baca Juga:
Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Pasar Cermati Situasi di Australia OJK Sebut ARB 15 Persen Lebih Seimbang Dibanding Era Pandemi

Saham Westpac turun lebih dari 2 persen setelah laba semester pertama bank pemberi kredit perumahan terbesar kedua di Australia itu meleset dari estimasi pasar.

Hal ini disebabkan oleh margin pinjaman yang menyempit, sementara pihak bank menyebut kebijakan dagang global yang terus berubah menyulitkan akses pembiayaan.

Baca Juga:
Bursa Asia Turun di Awal Pekan, Pasar Cermati Situasi di Australia IHSG Awal Pekan Dibuka Semringah, JATI-MBMA Pimpin Top Gainers

Tiga bank besar lainnya ikut melemah antara 0,2 persen hingga 2,2 persen. Investor domestik menantikan laporan keuangan bank-bank besar pekan ini untuk mengetahui dampak tarif Presiden Trump terhadap sektor keuangan dalam negeri.

Di sisi politik, Anthony Albanese berhasil mengamankan masa jabatan kedua sebagai Perdana Menteri Australia dalam kemenangan dramatis pada Sabtu, didorong oleh kekhawatiran pemilih terhadap pengaruh Trump.

Indeks STI Singapura juga merosot 0,10 persen. Aktivitas manufaktur Singapura melemah pada April setelah tarif Trump menyebabkan penundaan dan pembatalan pesanan, demikian laporan Straits Times pada Jumat yang mengutip data dari Singapore Institute of Purchasing and Materials Management.

Indeks manajer pembelian (PMI) turun ke 49,6 poin pada April, mencatatkan kontraksi setelah 19 bulan berturut-turut mengalami ekspansi. Sektor elektronik—yang menyumbang sekitar 40 persen dari output manufaktur negara tersebut—turun 1,1 poin menjadi 49,8 poin, menurut laporan tersebut.

Sementara itu, pasar saham di Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan China tutup karena hari libur nasional.

Selama akhir pekan, Beijing mengumumkan bahwa pihaknya sedang meninjau proposal dari Washington untuk membahas tarif yang diusulkan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang asal China, meskipun memperingatkan agar Amerika Serikat tidak menggunakan apa yang disebut sebagai “taktik tekanan.”

Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan menggunakan kepemilikan surat utang AS senilai lebih dari USD1 triliun sebagai alat tawar dalam pembicaraan dagang dengan Washington. Penegasan ini datang setelah pernyataan sebelumnya memicu spekulasi, menurut laporan Reuters pada Minggu. Katsunobu Kato menjelaskan bahwa komentarnya hanya menjawab pertanyaan hipotetis mengenai jaminan kepada AS bahwa Jepang tidak akan tiba-tiba menjual obligasi tersebut.

Di sisi lain, Toyota Motor diperkirakan membukukan kenaikan laba operasional pada kuartal IV berkat peningkatan penjualan, menurut Bloomberg News pada Jumat lalu. Namun, tarif dagang tetap diperkirakan berdampak moderat terhadap kinerja keuangan sepanjang 2025. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest