
IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,11 persen ke Rp16.455 per USD pada perdagangan Senin (5/5/2025) setelah sebelumnya menguat di level Rp16.437 pada pekan lalu.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah didorong oleh ketidakpastian yang terus berlanjut atas tarif perdagangan AS.
China sebelumnya sedang mengevaluasi kemungkinan perundingan perdagangan dengan AS.
"Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan penandatanganan perjanjian perdagangan dengan beberapa negara, dan bahwa pemerintahannya sedang berdialog dengan China," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (5/5/2025).
Selain itu, kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah atas serangan Houthi Yaman di bandara Israel.
Investor juga mewaspadai pertemuan kebijakan The Fed yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Keputusan itu muncul di tengah ketegangan antara Trump dan Federal Reserve terkait kebijakan penurunan suku bunga.
Dari sentimen domestik, Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2025 melambat ke 4,87 persen (yoy) dan terkontraksi 0,89 persen (qtq).
Namun, pertumbuhan ini dinilai masih belum cukup kuat untuk mengimbangi tekanan dari kontraksi sektor-sektor lainnya, terutama di tengah tren global yang belum menentu serta dampak kebijakan fiskal yang bersifat musiman.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya di rentang Rp16.440-Rp16.500 per USD.
(DESI ANGRIANI)
作者:05/05/2025 16:36 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()