Ancaman Pasokan Berlebih Buat Harga Minyak Jatuh Terpuruk

Indikator Harga

Fokus Crude Oil:

• Delapan anggota OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 411.000 bph pada bulan Juni.
• Trump bersedia menurunkan tarif terhadap China di beberapa titik untuk kelangsungan bisnis.

***********************************************************

Senin, 05 Mei 2025 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak turun di bawah $57 per barel, level terendah sejak tahun 2021, dipicu oleh sentimen dari potensi pasokan berlebih pasca pengumuman mengejutkan OPEC+ untuk mempercepat kenaikan produksi.

Delapan anggota aliansi OPEC+ pada hari Sabtu sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Juni, level peningkatan yang sama seperti bulan Mei. Angka tersebut secara signifikan melebihi peningkatan yang direncanakan semula sebesar 137.000 barel. Delapan negara itu meliputi Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab, Kuwait, Kazakhstan, Kazakhstan, dan Oman. Melalui peningkatan tersebut, maka akan ada tambahan pasokan ke pasar sebanyak 2,2 juta bph pada bulan November. Pertemuan OPEC+ berikutnya dijadwalkan berlangsung pada tanggal 1 Juni, untuk memutuskan tingkat produksi untuk bulan Juli.

Turut membebani harga, Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengatakan bahwa ia dan para penasihatnya telah melakukan beberapa diskusi yang positif tentang Rusia dan Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Di hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa gencatan senjata dengan Rusia dapat dilakukan kapan saja. Berita tersebut mengindikasikan potensi berakhirnya konflik di Eropa timur yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun itu.

Sementara itu, Trump pada hari Minggu mengatakan ia bersedia menurunkan tarif terhadap China di beberapa titik, karena tarif setinggi 145% pada impor China dan balasan tarif sebesar 125% pada impor AS pada dasarnya akan membuat bisnis antara dua ekonomi terbesar dunia itu terhenti. Trump juga menambahkan bahwa Washington sedang dalam pembicaraan perdagangan dengan beberapa negara, termasuk China, dan menekankan bahwa ia mencari kesepakatan yang adil. Komentar Trump tersebut mengindikasikan ekspektasi meredanya perang tarif Trump.

Dukungan lainnya datang dari potensi eskalasi konflik di Timur Tengah. Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh pada hari Minggu menegaskan bahwa Teheran akan membalas jika AS atau Israel menyerang, dengan menargetkan kepentingan, pangkalan, dan pasukan mereka - di mana pun mereka berada dan kapan pun dianggap perlu. Komentar Nasirzadeh itu menyusul pernyataan sebelumnya dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Iran terkait serangan rudal Houthi pada hari Minggu di dekat bandara utama Israel.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $58 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $54 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter