USDCAD Bergerak Turun, Pasar Tunggu Sinyal Jelas dari The Fed dan BoC

INDIKATOR HARGA

Fokus USDCAD:

1. Kombinasi data ekonomi AS dan Kanada
2. Menjelang NFP dan spekulasi kebijakan moneter The Fed

Jumat, 02 Mei 2025 – Mata uang Loonie turun ke zona 1.3852. Pasangan mata uang ini berada di bawah tekanan seiring konsolidasi Dolar AS yang kehilangan momentum setelah reli tiga hari. Para pelaku pasar saat ini mengadopsi pendekatan wait-and-see menjelang rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS.

Meskipun Dolar AS mengalami tekanan teknikal, beberapa sentimen positif tetap mendukungnya. Sentimen risiko global sedikit membaik setelah Presiden AS, Donald Trump, memberikan sinyal potensi terobosan perdagangan dengan India, Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu, laporan dari Bloomberg yang menyebut Tiongkok terbuka untuk melanjutkan perundingan perdagangan memberikan dorongan tambahan bagi aset berisiko, meskipun Beijing menekankan bahwa tarif AS tetap menjadi hambatan utama.

Dari sisi makro AS, data ekonomi terbaru memberikan gambaran campuran. PMI Manufaktur ISM bulan April turun ke 48,7, mencerminkan kontraksi sektor manufaktur meskipun sedikit di atas ekspektasi pasar. Di sisi tenaga kerja, klaim tunjangan pengangguran awal naik signifikan ke 241.000, level tertinggi sejak Agustus 2023, mengindikasikan potensi pendinginan pasar tenaga kerja AS dan memperkuat spekulasi mengenai arah pelonggaran moneter ke depan.

Sementara itu, data ekonomi Kanada memberikan tekanan tambahan bagi CAD. PMI Manufaktur S&P Global anjlok ke 45,3 pada April dari 46,3 di bulan sebelumnya, mencerminkan pelemahan sektor manufaktur selama tiga bulan berturut-turut. 

Risalah pertemuan Bank of Canada (BoC) yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa meskipun ada diskusi mengenai potensi pemotongan suku bunga, bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 2,75%. BoC tetap bersikap hati-hati karena inflasi inti yang masih berada di kisaran 2,8%–2,9% dan kekuatan pasar tenaga kerja yang relatif bertahan. 

Harga pada pasangan mata uang USDCAD turun. Support terdekatnya di area 1.3803 dan resistance terdekatnya di zona 1.3843. Support lanjutan di zona 1.3789 dan dilanjutkan ke zona 1.3749 Resistance lanjutan di zona 1.3869 dan dilanjutkan resistance selanjutnya di zona 1.3909.

EURUSD – Pasangan mata uang Euro naik ke zona 1.1286. Kenaikan ini didorong oleh pelemahan Dolar AS yang dipicu oleh sentimen campuran terkait prospek ekonomi dan kebijakan perdagangan AS. Dari sisi global, meningkatnya ekspektasi terhadap potensi dialog dagang antara AS dan Tiongkok menjadi katalis utama bagi penguatan Greenback dalam beberapa sesi sebelumnya. AS telah menghubungi Beijing untuk membahas kemungkinan pelonggaran tarif 145% yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Sejumlah pejabat senior AS, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent dan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett, turut menyuarakan optimisme terhadap peluang kemajuan dalam de-eskalasi perdagangan global. Dari sisi data makroekonomi, klaim pengangguran mingguan naik ke 241.000, melampaui ekspektasi pasar di 224.000 dan mencerminkan potensi pelonggaran pasar tenaga kerja. Di sisi lain, PMI Manufaktur ISM untuk April turun tipis menjadi 48,7, namun masih sedikit lebih baik dari proyeksi 48,0. Dari zona euro, sentimen terhadap EUR tetap dibayangi oleh ekspektasi pelonggaran moneter. Para pelaku pasar hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh European Central Bank (ECB) pada pertemuan Juni mendatang. Spekulasi terhadap langkah dovish lanjutan dari ECB berpotensi membatasi ruang penguatan EUR dalam jangka pendek. Pasar kini menantikan laporan NFP bulan April sebagai penentu arah jangka pendek bagi EUR/USD. Jika data ketenagakerjaan AS dirilis di bawah ekspektasi, yakni 130 ribu pekerjaan baru dan tingkat pengangguran tetap di 4,2%, maka tekanan terhadap USD bisa meningkat, membuka peluang penguatan lanjutan bagi EUR/USD. Support terdekatnya di area 1.1279 dan resistance terdekatnya di zona 1.1308.

GBPUSD – Pasangan mata uang Pound naik ke area 1.3269. Penguatan ini terjadi meskipun momentum penguatan Pound Sterling dibatasi oleh menguatnya Dolar AS seiring pasar menyambut potensi dimulainya kembali pembicaraan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Pada Jumat, Tiongkok menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi kemungkinan untuk kembali ke meja perundingan dengan AS, dimana ini dinilai sebagai perkembangan yang dipandang pasar sebagai sinyal awal de-eskalasi tensi perdagangan. Dari sisi data makroekonomi, Dolar AS mendapat dorongan moderat meskipun data ekonomi menunjukkan sinyal pelemahan. Klaim pengangguran mingguan AS naik ke 241.000, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 224.000, menandakan potensi pendinginan pasar tenaga kerja. Namun, PMI Manufaktur ISM untuk April sedikit mengalahkan perkiraan, mencatat 48,7 dibandingkan estimasi 48,0, meskipun masih menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur. Sentimen pasar kini fokus pada laporan ketenagakerjaan AS bulan April, termasuk NFP, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan upah yang akan dirilis malam ini, yang akan menjadi katalis utama pergerakan selanjutnya bagi USD. Dari Inggris, Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, menyoroti potensi dampak negatif ketegangan perdagangan global terhadap ekonomi Inggris. Pernyataannya tersebut memperkuat spekulasi pasar bahwa BoE akan mengambil langkah dovish dalam waktu dekat. Ekspektasi pasar saat ini menunjukkan probabilitas hampir 96% bahwa BoE akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,25% pada pertemuan kebijakan 8 Mei mendatang. Sentimen ini menambah tekanan terhadap Sterling di tengah ketidakpastian ekonomi domestik dan eksternal. Support terdekatnya di area 1.3280 dan resistance terdekatnya di zona 1.3321.

AUDUSD – Pasangan mata uang Aussie naik ke zona 0.6382. Peningkatan merefleksikan koreksi teknikal setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya. Namun, bias jangka pendek terhadap Dolar Aussie masih bersifat rentan, seiring tekanan eksternal dari pasar komoditas global dan ketidakpastian politik domestik menjelang pemilu akhir pekan. Di sisi lain, Dolar AS mendapat dukungan dari pergeseran sentimen pasar yang mengarah pada optimisme baru terkait negosiasi perdagangan global. Trump kembali menyuarakan kemungkinan tercapainya kesepakatan dagang dengan sejumlah mitra seperti India, Jepang, Korea Selatan, serta membuka peluang de-eskalasi dengan Tiongkok. Tiongkok sendiri mengkonfirmasi sedang mempertimbangkan untuk memulai kembali pembicaraan, meskipun menekankan bahwa AS perlu mengkaji ulang kebijakan tarifnya. Dari sisi domestik, data Penjualan Ritel Australia untuk bulan Maret naik 0,3% MoM, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya (0,2%). Faktor politik juga menjadi katalis penting. Australia akan menggelar pemilu nasional akhir pekan ini, dan hasil yang ketat meningkatkan ketidakpastian fiskal. Meskipun jajak pendapat menunjukkan keunggulan tipis bagi Perdana Menteri petahana Anthony Albanese, potensi terbentuknya pemerintahan minoritas bersama Partai Greens atau independen menimbulkan risiko arah kebijakan fiskal yang lebih ekspansif berisiko membebani sentimen pasar. Dari sisi kebijakan moneter, ekspektasi pelonggaran suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) mulai melemah di awal 2025 seiring masih tingginya tekanan inflasi. Namun demikian, pelaku pasar masih memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Mei, mengantisipasi dampak lanjutan dari kebijakan proteksionis AS. Support terdekatnya di area 0.6388 dan resistance terdekatnya di zona 0.6430.

NZDUSD – Pasangan mata uang Kiwi naik ke area 0.5905. Kenaikan didukung oleh membaiknya sentimen risiko global dan potensi de-eskalasi ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok selaku mitra dagang utama Selandia Baru. Dukungan terhadap Kiwi muncul setelah laporan Bloomberg menyebutkan bahwa Tiongkok sedang mengevaluasi kemungkinan melanjutkan negosiasi dagang dengan AS. Kementerian Perdagangan Tiongkok mengonfirmasi bahwa Washington telah mengajukan pendekatan diplomatik, namun Beijing menekankan bahwa AS perlu menyikapi isu tarif secara serius, karena dianggap sebagai pemicu utama ketegangan. Namun, potensi penguatan NZD/USD kemungkinan terbatas karena tekanan dari sisi kebijakan moneter domestik. Pelaku pasar hampir sepenuhnya memperkirakan bahwa Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam waktu dekat, dengan proyeksi suku bunga mencapai 2,75% pada Oktober 2025. Ekspektasi pelonggaran ini mencerminkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi domestik dan tantangan eksternal akibat ketidakpastian global. Sementara itu, meredanya tensi dagang juga memberi dukungan terhadap Dolar AS. Presiden AS Donald Trump menyuarakan optimisme akan tercapainya perjanjian dagang dengan India, Jepang, Korea Selatan, serta membuka peluang penyelesaian sengketa dengan Tiongkok. Dari sisi makroekonomi AS, data PMI Manufaktur ISM bulan April turun menjadi 48,7 dari sebelumnya 49,0, lebih baik dari ekspektasi pasar di 48,0. Sementara itu, klaim pengangguran mingguan melonjak ke 241.000, jauh di atas prakiraan 224.000 dan merefleksikan potensi pelonggaran pasar tenaga kerja. Mantan Menteri Keuangan Janet Yellen memperingatkan dampak negatif tarif terhadap ekonomi AS, sementara Menteri Keuangan saat ini, Scott Bessent, menggarisbawahi inversi kurva imbal hasil sebagai argumen mendukung pemangkasan suku bunga The Fed. Support terdekatnya di area 0.5905 dan resistance terdekatnya di zona 0.5942.

USDJPY – Pasangan mata uang Yen turun ke zona 145.32. Penurunan ini di tengah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve. Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran awal AS melonjak ke 241.000, melebihi ekspektasi 224.000 dan naik dari minggu sebelumnya, mengisyaratkan ketegangan di pasar tenaga kerja. Meskipun PMI Manufaktur ISM turun moderat ke 48,7, masih di atas ekspektasi, subkomponen ketenagakerjaan tetap lemah, memperkuat narasi bahwa momentum ekonomi AS mulai melambat. Sentimen pasar semakin tertekan setelah komentar mantan Menteri Keuangan Janet Yellen yang memperingatkan dampak negatif dari tarif baru Trump, serta kekhawatiran pasar terhadap kurva imbal hasil yang terbalik, yakni sebuah sinyal resesi yang tidak dapat diabaikan. Tekanan terhadap Dolar AS diperkuat oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, dengan pasar kini mulai memperhitungkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang sebagai respons terhadap data ekonomi yang melemah dan ketidakpastian global. Dari sisi Jepang, meskipun Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga di 0,50% dan menyampaikan pandangan dovish dengan merevisi turun proyeksi PDB dan inflasi, pasar telah banyak mengantisipasi sikap tersebut. Pernyataan hati-hati Gubernur BoJ Kazuo Ueda yang menyebutkan bahwa inflasi belum menunjukkan momentum berkelanjutan dan risiko eksternal masih dominan tidak cukup menekan Yen lebih lanjut, terutama di tengah pelemahan Greenback secara luas. Support terdekatnya di area 144.96 dan resistance terdekatnya di zona 145.74.

USDCHF – Pasangan mata uang Swiss turun ke zona 0.8291. Pelemahan dipengaruhi oleh memburuknya prospek pasar tenaga kerja AS dan meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin segera mengambil langkah pelonggaran moneter. Meskipun Dolar AS masih mendapat dukungan dari Indeks Dolar yang relatif stabil, tekanan sentimen dari data ekonomi yang lemah mulai membebani kinerjanya terhadap mata uang Franc Swiss. Klaim tunjangan pengangguran mingguan AS melonjak ke 241.000, jauh melampaui ekspektasi pasar sebesar 224.000 dan menunjukkan potensi pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. Bersamaan dengan itu, ISM Manufacturing PMI bulan April turun ke 48,7 dari sebelumnya 49,0, tetap berada di wilayah kontraksi. Sub indeks pesanan baru dan produksi melemah, sementara sektor ketenagakerjaan masih menunjukkan kontraksi meski membaik tipis. Di sisi inflasi, indeks harga yang dibayar dalam laporan ISM naik tajam ke 69,8. Kurva imbal hasil Treasury AS tetap terbalik, dengan imbal hasil obligasi dua tahun kini di bawah Fed Funds Rate, memperkuat spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga semakin mendekat. Di sisi lain, penguatan saham teknologi memberikan dukungan terbatas pada aset berisiko, tetapi belum cukup kuat untuk mengangkat Dolar secara luas terhadap mata uang defensif seperti CHF. Support terdekatnya di area 0.8277 dan resistance terdekatnya di zona 0.8312.

DATA EKONOMI HARIAN

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Forex Daily Newsletter