Wall Street Dibuka Koreksi, Pasar Soroti Kinerja Emiten hingga Isu Tarif

IDXChannel - Indeks utama bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (5/5/2025), seiring kekhawatiran investor terhadap perkembangan perang dagang terbaru yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Investor juga menyoroti sejumlah laporan keuangan korporasi besar dan keputusan bank sentral global pekan ini.

Dow Jones Industrial Average terkoreksi 211 poin atau sekitar 0,5 persen. Indeks S&P 500 anjlok 46 poin atau 0,9 persen, sementara Nasdaq Composite merosot 0,8 persen.

Baca Juga:

Wall Street dan Bursa Eropa pada Akhir Pekan Ditutup dengan Solid

Pelemahan ini terjadi setelah indeks sempat menguat pada sesi sebelumnya, didorong oleh data ketenagakerjaan nonfarm payrolls (NFP) periode April yang lebih kuat dari perkiraan. 

Di sisi lain, China menyatakan tengah mempertimbangkan ajakan negosiasi terkait tarif 145 persen yang diterapkan oleh AS. Sebagai respons, Beijing telah menetapkan tarif balasan sebesar 125 persen atas produk-produk asal Amerika Serikat.

Baca Juga:

Wall Street Bersiap Reli Pekan Depan di Tengah Penantian Keputusan The Fed

“Pasar kini berada dalam fase menunggu, menantikan sinyal dari sejumlah laporan keuangan dan keputusan suku bunga dari bank sentral seperti The Fed dan Bank of England,” ujar seorang analis pasar global, dilansir Investing, Senin (5/5).

Sejumlah laporan keuangan penting dijadwalkan rilis dalam beberapa hari ke depan, termasuk Ford Motor, Advanced Micro Devices (AMD), Walt Disney, ConocoPhillips, dan Coinbase.

Baca Juga:

Tokoh Wall Street Bereaksi atas Rencana Mundurnya Warren Buffett

Sementara itu, saham-saham sektor hiburan seperti Netflix, Disney, dan Warner Bros Discovery tertekan setelah Presiden Trump mengumumkan tarif baru 100 persen atas film produksi luar negeri.

Saham Berkshire Hathaway juga melemah setelah melaporkan penurunan laba operasional kuartal I-2025 sebesar 14 persen menjadi USD9,64 miliar, akibat kerugian asuransi terkait kebakaran hutan besar di California.

Saham-saham energi seperti Phillips 66, Exxon Mobil, dan Chevron juga bergerak turun tipis menyusul keputusan OPEC+ untuk menaikkan produksi minyak sebesar 411 ribu barel per hari mulai Juni.

(Febrina Ratna Iskana)