Harga Minyak Mentah Naik usai Tertekan, Pasar Dibayangi Surplus OPEC+

avatar
· 阅读量 16
Harga Minyak Mentah Naik usai Tertekan, Pasar Dibayangi Surplus OPEC+
Harga Minyak Mentah Naik usai Tertekan, Pasar Dibayangi Surplus OPEC+. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah bangkit pada Selasa (6/5/2025), seiring aksi beli investor yang memanfaatkan pelemahan harga.

Meskipun, keputusan OPEC+ pada akhir pekan lalu untuk menambah pasokan besar-besaran ke pasar pada Juni berpotensi mendorong pasar ke kondisi surplus.

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Naik usai Tertekan, Pasar Dibayangi Surplus OPEC+ Ciliandra Fangiono Resmi Jadi Pengendali Emiten Sawit ANJT

Kontrak berjangka (futures) minyak WTI naik 3,23 persen ke level USD59,09 per barel, sementara Brent menguat 2,97 persen ke USD62,04 per barel.

Sejak awal 2025, harga minyak telah turun 20 persen, dipicu oleh ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan perang dagang dengan hampir semua mitra dagang utama negara tersebut.

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Naik usai Tertekan, Pasar Dibayangi Surplus OPEC+ Garuda (GIAA) Sebut 15 Pesawat Setop Operasi untuk Perawatan Berat

Melansir MT Newswires, kenaikan pasokan juga menjadi tekanan bagi harga, menyusul keputusan OPEC+ yang akan terus mempercepat pengembalian 2,2 juta barel per hari dari pemangkasan produksi sukarela ke pasar. Pada Juni, kartel tersebut akan menambah pasokan untuk bulan kedua berturut-turut sebesar 411.000 barel per hari.

Keputusan ini diambil karena delapan anggota OPEC+, yang dipimpin Arab Saudi dan melakukan pemangkasan sukarela sejak 2023, ingin mendorong anggota lain yang kerap melebihi kuota produksi agar kembali patuh.

Baca Juga:
Harga Minyak Mentah Naik usai Tertekan, Pasar Dibayangi Surplus OPEC+ BPS Catat 7,28 Juta Orang Indonesia Jadi Pengangguran per Februari 2025

Arab Saudi sendiri menunjukkan kesediaan untuk menghadapi periode harga rendah demi menjaga solidaritas internal dan merebut kembali pangsa pasar yang hilang akibat peningkatan produksi dari produsen serpih AS dan negara non-OPEC lainnya.

“Dampak awalnya adalah pasokan minyak yang melimpah dan kemungkinan harga yang tertekan, disusul dengan perlambatan pertumbuhan produksi dari negara non-OPEC+, terutama sektor serpih AS,” kata PVM Oil Associates.

PVM Oil Associates menambahkan, hal tersebut juga meningkatkan tekanan maksimum terhadap Iran serta dukungan terhadap permintaan minyak, terutama jika kebijakan dagang AS tidak semakin memperburuk ekonomi global dan kepercayaan terhadap pemerintah AS yang saat ini tengah mengalami defisit kepercayaan, bisa perlahan dipulihkan.

“Karena tingginya ketidakpastian ekonomi makro saat ini, sulit untuk memprediksi seberapa besar penurunan harga minyak yang akan terjadi,” ujarnya. (Aldo Fernando)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest