Euro merespons dengan kenaikan setelah berita bahwa defisit perdagangan AS meningkat ke level rekor pada bulan Maret tahun ini, karena perusahaan-perusahaan bergegas mengimpor barang, termasuk farmasi. Penyebabnya adalah pemerintahan Trump, yang menerapkan tarif perdagangan dalam skala besar.
Tarif yang dimaksudkan untuk melindungi produsen Amerika dan mengurangi defisit perdagangan justru memiliki efek sebaliknya. Alih-alih merangsang produksi domestik, tarif ini menyebabkan kenaikan harga barang impor, memaksa perusahaan Amerika untuk meningkatkan volume impor guna memenuhi permintaan. Industri farmasi sangat terpengaruh, karena banyak komponen dan obat jadi diimpor dari luar negeri.
Ekonom mencatat bahwa tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump mengganggu rantai pasokan yang sudah mapan dan menciptakan ketidakpastian di pasar. Perusahaan, yang khawatir akan perubahan lebih lanjut dalam kebijakan perdagangan, berusaha menimbun barang impor, yang pada akhirnya semakin memperlebar defisit perdagangan. Selain itu, tindakan balasan dari negara lain, seperti tarif pada barang-barang AS, berdampak negatif pada ekspor Amerika.
Menurut data, defisit perdagangan barang dan jasa naik sebesar 14% dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai $140,5 miliar. Rata-rata perkiraan ekonom memproyeksikan defisit sebesar $137,2 miliar.
Impor barang konsumsi mengalami peningkatan terbesar yang pernah tercatat, terutama karena lonjakan impor farmasi. Impor peralatan modal dan kendaraan bermotor juga meningkat.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, laporan ini menggambarkan upaya terakhir oleh perusahaan Amerika untuk mengamankan pasokan sebelum Presiden Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif pada 2 April. Meskipun impor farmasi belum terpengaruh, presiden menyatakan bahwa keputusan mengenai tarif farmasi akan segera dibuat.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa lonjakan impor farmasi pada bulan Maret menyebabkan defisit perdagangan barang dengan Irlandia naik menjadi $29,3 miliar—lebih dari dua kali lipat angka bulan sebelumnya.
Peningkatan tajam dalam defisit perdagangan pada kuartal pertama menjadi alasan utama kontraksi ekonomi AS untuk pertama kalinya sejak 2022. Menurut data terbaru, produk domestik bruto menurun sebesar 0,3% secara tahunan antara Januari dan Maret, dengan ekspor bersih mengurangi hampir 5 poin persentase dari pertumbuhan—pengurangan terbesar yang pernah tercatat. Nilai total impor AS naik sebesar 4,4% ke rekor tertinggi, sementara ekspor hanya meningkat sebesar 0,2%.
Namun, survei oleh Institute for Supply Management secara bertahap menunjukkan penurunan impor dari produsen dan penyedia layanan, menunjukkan bahwa lonjakan impor menjelang penerapan tarif mungkin akan segera berakhir.
Pemerintahan Trump berulang kali menekankan pengejarannya terhadap keadilan dalam perdagangan bilateral, bertujuan untuk mendorong investasi asing di AS, merangsang produksi domestik, dan memperkuat keamanan industri nasional. Mereka juga melihat tarif sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan pemerintah. Sementara itu, defisit perdagangan dengan Kanada menyusut, sementara defisit dengan Meksiko tetap mendekati level rekor yang dicapai pada bulan Februari. Defisit perdagangan barang dengan Tiongkok menurun menjadi $24,8 miliar setelah penyesuaian musiman. Disesuaikan dengan inflasi, defisit perdagangan barang AS secara keseluruhan pada bulan Maret naik ke rekor $150,9 miliar.
Mengenai prospek teknikal saat ini untuk EUR/USD, pembeli perlu menargetkan penembusan di atas level 1,1379. Hanya dengan begitu akan mungkin untuk menargetkan uji coba 1,1415. Dari sana, kenaikan ke 1,1453 dapat dicoba, meskipun akan sulit tanpa dukungan dari pemain besar. Target akhir adalah level tertinggi di 1,1487. Dalam hal penurunan, aktivitas pembeli yang signifikan diharapkan hanya di sekitar 1,1341. Jika tidak ada, disarankan untuk menunggu level terendah baru di 1,1305 atau mempertimbangkan posisi lonh dari 1,1269.
Adapun GBP/USD, pembeli pound perlu mendorong di atas resistance terdekat di 1,3365. Hanya dengan begitu mereka dapat menargetkan 1,3399, level yang mungkin sulit untuk ditembus. Target terjauh adalah zona 1,3437. Jika pasangan ini turun, bear akan mencoba mengambil kendali di 1,3335. Jika berhasil, penembusan rentang ini dapat memberikan dampak signifikan kepada bulls dan mendorong GBP/USD turun ke level terendah 1,3301, dengan prospek lebih lanjut mencapai 1,3260.
加载失败()