Kinerja Keuangan Solid, GOTO Dinilai Siap Merger dengan Grab

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai siap melakukan penggabungan bisnis atau merger dengan Grab Indonesia.

Hal ini menyusul kinerja keuangan GOTO kuartal I-2025 yang cukup solid setelah berhasil memangkas kerugian 67,13 persen menjadi Rp283,3 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp861,91 miliar.

Dalam laporan keuangan konsolidasi GOTO yang terbit Selasa (29/4/2025), perseroan mencatatkan pendapatan bersih Rp4,23 triliun di kuartal I-2025, atau tumbuh 3,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp4,08 triliun.

Analis Citi Research pada Senin (5/5/2025) mencatat, bahwa upaya efisiensi biaya yang konsisten serta posisi kas yang kuat turut mendukung prospek positif bagi GOTO. 

Di sisi lain, pengunduran diri jajaran direksi dan komisaris GOTO bisa menjadi bagian dari upaya menyederhanakan struktur bisnis perusahaan jelang kemungkinan penggabungan.

Dengan kata lain, manajemen GOTO kemungkinan sedang merapikan struktur kepemimpinan agar lebih terpusat di tangan CEO, sehingga akan mempermudah proses jika nanti terjadi penggabungan dengan Grab.

Grab Bidik Akuisisi GOTO Tuntas Kuartal II-2025

Grab Holdings Ltd yang berbasis di Singapura dikabarkan telah menunjuk penasihat untuk menggarap kesepakatan merger tersebut.

Salah satu sumber dari laporan Reuters Rabu (7/5/2025) menyebut, realisasi akuisisi masih bergantung pada sejumlah syarat, termasuk pendanaan yang saat ini sedang dibahas dengan sejumlah bank.

Pada Maret lalu, Grab dikabarkan tengah mencari pendanaan sebesar USD2 miliar atau setara Rp33,16 triliun untuk membiayai rencana akuisisi terhadap GOTO. 

Kabar ini juga dilaporkan oleh Reuters, mengutip informasi dari Bloomberg yang bersumber pada sejumlah narasumber yang mengetahui rencana tersebut.

Sebagai informasi, Gojek saat ini berada di bawah naungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu, Grab Indonesia merupakan bagian dari Grab Holdings Limited, perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat (AS).

(DESI ANGRIANI)