Rupiah Melemah ke Rp16.520 per USD di Tengah Rencana Negosiasi AS-China

IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) melemah 18 poin atau sebesar 0,11 persen ke level Rp16.520 per USD pada penutupan perdagangan Jumat (9/5/2025). 

Rencana negosiasi AS dengan China menjadi sentimen yang membuat dolar menguat dan menekan mata uang lainnya.

Baca Juga:

Dolar AS Melemah Imbas Tarif Baru Trump

Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama China, Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Swiss pada 10 Mei mendatang.

"Sementara itu, Presiden Donald Trump pada Kamis menandatangani kerangka kerja untuk kesepakatan perdagangan dengan Inggris, di mana tarif 10 persen yang dikenakan pada barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku, sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8 persen dari 5,1 persen," kata Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, melalui keterangan tertulis, Jumat (9/5/2025).

Baca Juga:

Otoritas Hong Kong Borong Dolar AS Stabilkan Mata Uang Lokal

Segera setelah pengumuman tersebut, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan bahwa AS berencana segera melakukan sejumlah kesepakatan perdagangan, tetapi kemungkinan akan mempertahankan tarif universal sebesar 10 persen.

Selain itu, impor baja dan aluminium ke AS akan dibebaskan dari pungutan Trump sebesar 25 persen. Trump juga mengatakan dirinya mengharapkan negosiasi substantif antara AS dan China. Pejabat dari kedua negara akan bertemu selama akhir pekan untuk pembicaraan perdagangan.

Baca Juga:

IHSG, Rupiah, dan Emas Kompak Menguat di Tengah Memanasnya Geopolitik Dunia

Data ekonomi AS mengungkapkan pasar tenaga kerja tetap solid, melegakan bagi Federal Reserve (Fed), yang mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Rabu. 

Sentimen domestik yang cukup positif belum mampu mendongkrak kinerja mata uang Garuda. Survei Konsumen Bank Indonesia pada April 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga. 

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2025 yang berada pada level optimistis sebesar 121,7 atau lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 121,1. 

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2025 tercatat sebesar 129,8, meski lebih rendah dibandingkan Maret 2025 sebesar 131,7.

Optimisme konsumen yang meningkat pada April 2025 bersumber dari kenaikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan tetap terjaganya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.