Harga CPO Melemah, Tertekan Proyeksi Kenaikan Stok dan Produksi

avatar
· 阅读量 72
Harga CPO Melemah, Tertekan Proyeksi Kenaikan Stok dan Produksi
Harga CPO Melemah, Tertekan Proyeksi Kenaikan Stok dan Produksi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) turun pada Jumat (9/5/2025). Pelemahan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan produksi dan stok dalam beberapa pekan ke depan.

Kontrak berjangka (futures) acuan minyak sawit untuk pengiriman Juli di Bursa Derivatif Malaysia melemah 0,39 persen menjadi MYR3.786 per ton. Sepanjang pekan ini, kontrak tersebut sudah turun lebih dari 2 persen dan diproyeksikan mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut.

Baca Juga:
Harga CPO Melemah, Tertekan Proyeksi Kenaikan Stok dan Produksi Sempat Anjlok, Harga Ayam di Tingkat Peternak Berangsur Normal

“Kontrak berjangka CPO berbalik arah dari penguatan di awal sesi, karena sentimen pasar tertekan oleh proyeksi kenaikan produksi dan persediaan dalam waktu dekat,” ujar trader dari perusahaan perdagangan Iceberg X Sdn Bhd yang berbasis di Kuala Lumpur, David Ng.

Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan stok minyak sawit Malaysia naik untuk bulan kedua berturut-turut pada April, seiring dengan dimulainya musim produksi puncak.

Baca Juga:
Harga CPO Melemah, Tertekan Proyeksi Kenaikan Stok dan Produksi Masih Dalam Tren Positif, Penghimpunan Dana di Pasar Modal Sentuh Rp56,06 Triliun

Paruh kedua 2025 diperkirakan mencatat peningkatan output yang signifikan. Data resmi pasokan dan permintaan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) akan dirilis pada 13 Mei mendatang.

Sementara itu, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,59 persen, dan kontrak minyak sawitnya menguat 0,48 persen. Di bursa Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai turun 0,25 persen.

Baca Juga:
Harga CPO Melemah, Tertekan Proyeksi Kenaikan Stok dan Produksi AUTO hingga TUGU, 6 Saham Ini Tumbang saat Ex Date

Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaingnya karena bersaing di pasar global.

Ringgit Malaysia—mata uang perdagangan utama minyak sawit—melemah 0,89 persen terhadap dolar AS, membuat harga komoditas ini lebih murah bagi pembeli dari luar negeri.

Di sisi lain, harga minyak mentah cenderung stagnan setelah melonjak lebih dari 3 persen pada Kamis, di tengah meredanya ketegangan dagang antara dua konsumen minyak terbesar, AS dan China, serta pengumuman kesepakatan dagang baru antara Inggris dan AS.

Kenaikan harga minyak mentah memperkuat daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.

Secara teknikal, analis Reuters Wang Tao memperkirakan harga CPO berpotensi rebound ke kisaran MYR3.867 hingga MYR3.906 per ton, setelah stabil di sekitar level support MYR3.702. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest