Harga Minyak Lanjut Naik seiring Meredanya Ketegangan AS-China

avatar
· 阅读量 58
Harga Minyak Lanjut Naik seiring Meredanya Ketegangan AS-China
Harga Minyak Lanjut Naik seiring Meredanya Ketegangan AS-China. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah melonjak ke level tertinggi dalam dua pekan pada Senin (12/5/2025) setelah Amerika Serikat (AS) dan China sepakat menghentikan sementara tarif perdagangan selama 90 hari, memberikan angin segar bagi pasar.

Dua ekonomi terbesar dunia itu sepakat memangkas tarif balasan secara temporer sembari bernegosiasi untuk mengakhiri perang dagang yang selama ini memicu kekhawatiran resesi dan mengguncang pasar keuangan.

Baca Juga:
Harga Minyak Lanjut Naik seiring Meredanya Ketegangan AS-China Indonesia Dibanjiri Mobil China, Ini Deretan Merek Terlaris di April 2025

Kontrak berjangka (futures) minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 1,5 persen ke USD61,95 per barel, sementara Brent menguat 1,6 persen menjadi USD64,96 per barel.

Keduanya sempat menyentuh level tertinggi sejak 28 April, yakni USD63,61 untuk WTI dan USD66,40 untuk Brent.

Baca Juga:
Harga Minyak Lanjut Naik seiring Meredanya Ketegangan AS-China Bursa Saham Masih Libur Panjang Waisak, Perdagangan Baru Dibuka Besok

AS akan memangkas tarif tambahan atas barang impor dari China menjadi 30 persen dari sebelumnya 145 persen, sementara tarif China atas barang impor dari AS akan turun menjadi 10 persen dari 125 persen.

“Penyesuaian ini mengembalikan tarif ke level sebelum Hari Pembebasan dan mencerminkan de-eskalasi yang lebih baik dari perkiraan,” ujar analis komoditas ING, Ewa Manthey, merujuk pada 2 April ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangkaian tarif atas mitra dagang.

Baca Juga:
Harga Minyak Lanjut Naik seiring Meredanya Ketegangan AS-China Saham-Saham Perusahaan Teknologi AS Menguat usai Kesepakatan Tarif Baru dengan China

"Minyak mentah, yang belakangan tertekan oleh peningkatan produksi OPEC+, kini justru menjadi pemenang terbesar. Berita ini membantu menstabilkan prospek permintaan," kata analis Saxo Bank Ole Hansen dalam catatannya.

"Masih banyak faktor yang saling bertolak belakang di pasar," ujar John Kilduff dari Again Capital, dilansir Dow Jones Newswires.

"Tapi tanpa perang dagang dengan China, saya rasa risiko penurunan harga minyak sekitar USD5 per barel kini hilang dari pasar."

Namun, berita negatif masih mungkin muncul pekan ini seiring perjalanan Presiden Trump ke Timur Tengah. "Dia diperlakukan baik oleh negara-negara Arab yang dimintanya untuk menurunkan harga minyak, dan mereka merespons dengan rencana peningkatan produksi secara bertahap," kata Kilduff. (Aldo Fernando)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest