IDXChannel – Saham emiten tambang logam dasar, tembaga hingga nikel, menguat pada lanjutan sesi II, Senin (19/5/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.02 WIB, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melesat 6,46 persen, sedangkan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mendaki 3,91 persen dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) meningkat 6,41 persen.
Megalestari Epack Sentosaraya (EPAC) Optimistis Menjalani Bisnis di 2025Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) terapresiasi 3,62 persen, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkerek 1,69 persen, PT Timah Tbk (TINS) tumbuh 1,28 persen.
Harga tembaga di London naik pada Senin (19/5), mengikuti pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), meskipun penguatannya tertahan oleh kekhawatiran terhadap prospek permintaan dari China, konsumen logam terbesar di dunia, setelah data menunjukkan perlambatan pertumbuhan produksi industri.
Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Sinergi Fiskal dan Moneter yang KuatKontrak (futures) tembaga acuan di London Metal Exchange (LME) tercatat menguat 0,7 persen ke posisi USD9.513 per metrik ton pada pukul 14.14 WIB.
Pelemahan dolar terjadi setelah mata uang itu menyentuh level terendah dalam sepekan terhadap yen, karena pasar masih mencerna penurunan peringkat kredit pemerintah AS yang mengejutkan, serta kekhawatiran terhadap meningkatnya ketegangan perdagangan.
Inggris dan Uni Eropa Berencana Atur Ulang Hubungan Bidang Pertahanan dan PerdaganganSementara itu, data resmi dari China menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel melambat pada April, di tengah kekhawatiran bahwa perang dagang dapat menghambat momentum ekonomi negara tersebut.
Harga rumah baru di China juga tercatat stagnan untuk bulan kedua berturut-turut pada April, memperpanjang tren tanpa pertumbuhan selama hampir dua tahun, meskipun pemerintah telah berupaya menstabilkan sektor properti.
Secara terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam wawancara televisi pada Minggu menyatakan, Presiden Donald Trump akan menerapkan tarif seperti yang telah diancamkan bulan lalu terhadap mitra dagang yang tidak bernegosiasi secara itikad baik.
“Pembuatan kebijakan Trump yang tidak konsisten menjadi risiko penurunan berkelanjutan terhadap proyeksi harga logam dalam beberapa bulan ke depan,” kata lembaga riset BMI, unit dari Fitch Solutions, dikutip Reuters, Senin (19/5).
Untuk logam dasar lainnya di London, aluminium melemah 0,3 persen ke USD2.473 per ton, seng naik tipis 0,07 persen ke USD2.693,5, timbal menguat 0,2 persen ke USD2.004, dan nikel turun 0,1 persen ke USD15.630. Sementara itu, harga timah tercatat naik 0,5 persen ke USD32.980.
Secara khusus, harga nikel telah naik sebesar USD294,88 per metrik ton atau 1,93 persen sejak awal 2025, berdasarkan perdagangan kontrak diferensial (CFD) yang mencerminkan pasar acuan komoditas tersebut.
Menurut proyeksi dari Trading Economics berdasarkan model makro global dan ekspektasi analis, harga nikel diperkirakan berada di kisaran USD15.311,63 per metrik ton pada akhir kuartal ini. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:19/05/2025 15:11 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()