Intip Prediksi Pergerakan IHSG Sepanjang Hari Ini

IDXChannel - Pada perdagangan Selasa (20/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam tren kenaikan, namun berada di zona overbought ekstrem dan rentan koreksi.

Adapun level kritis berada di 7.030. Sementara support di level 7.036 hingga 7.083 dan resisten ada di level 7.170 hingga 7.212.

Baca Juga:

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Begini Peran BRI (BBRI) untuk Ekonomi Indonesia

Dalam beberapa hari ini, sejak pekan lalu, pasar mencatatkan reli yang cukup cepat. Bahkan di awal pekan, ketika pasar global mengalami pelemahan di awal perdagangan pekan ini, IHSG masih tetap menguat. 

Kemarin (19/5/2025), IHSG menguat 0,5 persen menjadi 7.141,1 dan asing kembali mencatatkan inflows untuk empat hari secara berturut-turut, yakni sebesar Rp367,8 miliar, sehingga akumulasi net inflows sejak pekan lalu mencapai Rp5,4 triliun. 

Baca Juga:

IHSG Berpotensi Menguat pada Perdagangan Hari Ini, AVIAN, EMTK hingga DEWA Bisa Dilirik

Di sisi lain, sebagian besar indeks bursa-bursa saham Asia Pasifik melemah karena dampak dari sentimen negatif di akhir pekan penurunan peringkat kredit jangka panjang AS oleh Moody’s, antara lain Nikkei, Straits Times, dan Hang Seng, yang masing-masing melemah 0,7 persen, 0,6 persen, dan 0,1 persen.   

“Kami melihat bahwa saat ini pasar berharap bahwa dalam RDG bulan Mei ini, BI akan melakukan pemangkasan suku bunga, mengingat rilis dari data GDP yang lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi, terendah dalam 14 kuartal terakhir,” kata Mirae Asset Sekuritas dalam risetnya pada Selasa (20/5/2025).

Baca Juga:

Intip Emiten yang Masuk Jadwal Cum Date Hari Ini, Ada ASII hingga BFIN

Mirae Asset Sekuritas menilai saat ini BI berada pada kondisi yang cukup sulit, apabila BI menurunkan suku bunga sebagai reaksi dari data GDP kuartal I 2025, maka cenderung behind the curve, dan BI seharusnya sudah memangkas sejak Maret atau April lalu. 

“Kami memperkirakan BI masih tetap menahan suku bunga, karena adanya potensi memburuknya keseimbangan eksternal kuartal II 2025 karena dampak eskalasi perang dagang AS l-China,” tutur riset tersebut.

Sejumlah saham yang direkomendasikan antara lain, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). 

(kunthi fahmar sandy)