 
                            IDXChannel - Harga minyak dunia melemah pada Selasa (20/5/2025) karena ketidakpastian dalam negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran serta pembicaraan damai Rusia-Ukraina.
Di saat yang sama, data ekonomi terbaru dari pemerintah China menunjukkan prospek yang hati-hati untuk negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia itu.
 IHSG Diperkirakan Sideways Jelang Pengumuman BI Rate, Cek Saham SIDO hingga ANTM
                                IHSG Diperkirakan Sideways Jelang Pengumuman BI Rate, Cek Saham SIDO hingga ANTMKontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent turun 0,2 persen, dan ditutup pada level USD65,38 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 0,2 persen, ke level penutupan USD62,56 per barel.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menilai tuntutan AS agar Teheran menghentikan pengayaan uranium sebagai sesuatu yang berlebihan dan keterlaluan. Ia meragukan perundingan kesepakatan nuklir baru akan berhasil.
 14 Emiten Ramaikan Agenda RUPS, Ada yang Siap Tebar Dividen
                                14 Emiten Ramaikan Agenda RUPS, Ada yang Siap Tebar DividenMenurut analis StoneX Alex Hodes, dikutip Reuters, Selasa (20/5), jika sanksi terhadap Iran dilonggarkan, negara itu berpotensi menambah ekspor minyak sebanyak 300.000 hingga 400.000 barel per hari.
Sepanjang 2024, Iran menjadi produsen minyak mentah terbesar ketiga di OPEC, setelah Arab Saudi dan Irak, berdasarkan data badan energi federal AS.
 Erick Thohir Ungkap Progres Pembentukan Holding Investasi Danantara
                                Erick Thohir Ungkap Progres Pembentukan Holding Investasi Danantara Sementara itu, Uni Eropa dan Inggris memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia tanpa menunggu langkah serupa dari AS. Langkah ini menyusul pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin yang gagal menghasilkan janji gencatan senjata di Ukraina.
Ukraina mendesak negara-negara G7 untuk menurunkan batas harga minyak Rusia yang diangkut lewat laut menjadi USD30 per barel, dari batas saat ini sebesar USD60.
"Perdamaian dalam waktu dekat antara Rusia dan Ukraina tampaknya belum mungkin terwujud. Meski potensi ekspor minyak Rusia bisa meningkat, dampaknya masih jauh dan tidak pasti karena Rusia masih terikat komitmen dengan OPEC+," ujar Kepala Analis Komoditas SEB, Bjarne Schieldrop.
Rusia yang tergabung dalam OPEC+ merupakan produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah AS pada 2024.
Setidaknya tujuh pejabat Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan menyampaikan pandangan mereka pada Selasa. Para pelaku pasar kini memperkirakan bank sentral AS memangkas suku bunga dua kali masing-masing sebesar 25 basis poin pada 2025, dengan pemangkasan pertama diperkirakan terjadi pada September, menurut data LSEG.
Bank sentral seperti The Fed menggunakan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi karena biaya pinjaman konsumen menjadi lebih ringan.
Di China, data terbaru yang menunjukkan perlambatan output industri dan pertumbuhan penjualan ritel menambah tekanan bagi harga minyak, karena analis memperkirakan permintaan bahan bakar dari negara itu melambat.
Namun, analisis tersebut belum memperhitungkan jeda tarif selama 90 hari antara AS dan China. Goldman Sachs mencatat adanya peningkatan arus perdagangan China pada akhir Senin.
Data stok minyak AS dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) dijadwalkan dirilis Selasa dan Rabu. Analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun sekitar 1,2 juta barel selama sepekan yang berakhir 16 Mei.
Jika benar, ini akan menjadi penurunan ketiga dalam empat minggu terakhir. Pada periode yang sama tahun lalu, stok justru naik 1,8 juta barel, sementara rata-rata penurunan selama lima tahun terakhir (2020–2024) mencapai 3,5 juta barel. (Aldo Fernando)
作者:21/05/2025 07:17 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()