
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) turun untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis (22/5/2025), tertekan oleh pelemahan harga minyak kedelai serta kekhawatiran atas kenaikan produksi dalam beberapa pekan mendatang.
Kontrak berjangka (futures) acuan CPO untuk pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives jatuh 2,39 persen ke level MYR3.803 per ton.

Menurut trader di Iceberg X Sdn Bhd yang berbasis di Kuala Lumpur, David Ng, harga CPO bergerak melemah akibat penurunan harga minyak kedelai yang dipicu oleh turunnya harga minyak mentah serta sentimen negatif dari pasar global.
Ia menambahkan, kekhawatiran atas peningkatan produksi dalam waktu dekat juga menekan pasar.

“Kami melihat level support di MYR3.800 dan resistance di MYR3.980,” kata Ng, dikutip Reuters, Kamis (22/5).
Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian turun 0,44 persen, sementara kontrak minyak sawit di bursa yang sama melemah 0,57 persen. Di Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai turun 2,85 persen.

Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing karena bersaing dalam pangsa pasar global.
Harga minyak mentah melemah karena laporan mengejutkan tentang kenaikan stok minyak mentah dan bahan bakar di AS memicu kekhawatiran terhadap permintaan. Di sisi lain, pelaku pasar juga bersikap hati-hati menjelang pembicaraan nuklir antara AS dan Iran.
Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Sementara itu, nilai tukar ringgit Malaysia—mata uang utama perdagangan minyak sawit—menguat 0,28 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri.
Meski demikian, harga CPO masih mencatat kenaikan sekitar 0,8 persen sepanjang pekan ini, setelah sebelumnya melemah, didukung oleh peningkatan moderat dalam ekspor.
Berdasarkan estimasi surveyor kargo, dilansir dari Trading Economics, pengiriman minyak sawit Malaysia selama periode 1–20 Mei naik antara 1,6 persen hingga 5,3 persen dibandingkan periode yang sama pada April.
Sementara itu, impor minyak sawit oleh pembeli utama India diperkirakan meningkat mulai Mei, setelah berada di bawah rata-rata sejak Desember lalu. (Aldo Fernando)
作者:22/05/2025 16:17 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()