Kalbe (KLBF) Bidik Kinerja Keuangan Tumbuh 10 Persen di 2025

IDXChannel - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menetapkan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih di kisaran 8-10 persen pada 2025. Di tengah tekanan ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar, perseroan tetap optimistis mampu menjaga performa keuangan dan margin keuntungan.

Di kuartal I-2025, KLBF membukukan pendapatan Rp8,8 triliun, tumbuh 5,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersih perusahaan farmasi dan kesehatan itu tumbuh 12,4 persen dari Rp958 miliar menjadi Rp1,08 triliun.

Direktur Kalbe, Kartika Setiabudy mengatakan, pencapaian perseroan hingga kuartal pertama 2025 sejalan dengan proyeksi internal.

“Jadi memang walaupun kondisinya cukup challenging (menantang) ya, secara ekonomi, secara currency (kurs), tapi kita menetapkan target di pertumbuhan ini dan kita mengharapkan secara margin masih tetap terjaga,” ujar Kartika dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Kartika mengungkapkan, tantangan terbesar terjadi terutama pada Maret-April 2025 imbas nilai tukar yang saat itu terus mendekati level Rp17.000. Kurs menjadi faktor krusial bagi bisnis Kalbe mengingat banyak bahan baku yang diimpor.

Dia mengatakan, KLBF terus memperkuat strategi manajemen risiko untuk mengatasi gejolak nilai tukar supaya margin tetap terjaga di sisa tahun berjalan. Selain itu, untuk mendukung target bisnis dan operasional, Kalbe juga menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure atau capex) Rp1 triliun pada 2015 yang digunakan untuk pemeliharaan fasilitas produksi dan peningkatan kapasitas. 

“Jadi kita juga terus melihat utilisasi dari kapasitas yang ada sekarang dan kita tetap melakukan peningkatan kapasitas,” kata Kartika.

Kalbe juga tengah menyiapkan peluncuran sejumlah produk baru di lini konsumer sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis tahun ini. Meski belum merinci jenis produknya, manajemen memastikan bahwa inovasi akan terus menjadi salah satu pilar pertumbuhan perusahaan, terutama di tengah tantangan daya beli masyarakat yang masih terbatas.

(Rahmat Fiansyah)