
IDXChannel - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan penurunan nilai aset bersih (NAV) pada kuartal I-2025 menjadi Rp48 triliun.
Angka ini terkoreksi 11,2 persen secara kuartalan (QoQ), meski masih tumbuh 0,8 persen secara tahunan (YoY) utamanya dipicu oleh kerugian belum terealisasi (unrealized losses) portofolio utama di tengah tekanan pasar yang meluas dan perubahan kebijakan pemerintah daerah.
Di antaranya pendapatan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) susut 11,7 persen qoq menjadi USD504 juta akibat turunnya volume penjualan tembaga dan bijih nikel.
Lalu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (AADI) yang menjadi kontributor utama dividen bagi SRTG, juga membukukan hasil yang lebih lemah dengan penurunan laba 28,5 persen menjadi USD223 juta.
Samuel Sekuritas mencatat bahwa pendapatan dividen SRTG pada kuartal pertama 2025 masih relatif kecil. Hal ini sejalan dengan pola historis perseroan yang mencatat sebagian besar dividen di pertengahan tahun.
Meski demikian, proyeksi pendapatan dividen tahun buku 2025 tetap dipertahankan sebesar Rp1,7 triliun, yang diharapkan mendukung strategi investasi perseroan.
Prospek Saratoga masih dibayangi tekanan global
Samuel Sekuritas memperkirakan, prospek SRTG ke depan masih akan dibayangi oleh perlambatan ekonomi global dan anjloknya harga komoditas.
Sebagian besar portofolio investasi SRTG berada di sektor pertambangan dan sumber daya alam sehingga tekanan terhadap harga batu bara diperkirakan berdampak ganda terhadap potensi pembagian dividen dari entitas investasi utama, maupun pada pemulihan nilai NAV yang melambat akibat harga saham yang tertekan.
Faktor eksternal seperti ketidakpastian makroekonomi global, pertumbuhan PDB yang lesu, suku bunga tinggi, dan ketegangan geopolitik turut memperlemah sentimen pasar dan keyakinan investor
作者:25/05/2025 08:05 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()