Harga Emas Bertahan di Atas USD3.300, Proyeksi Sepekan Tetap Bullish

IDXChannel - Harga emas dunia naik tajam pada Jumat (23/5/2025) pekan lalu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 50 persen atas impor dari Uni Eropa mulai 1 Juni mendatang.

Para pelaku pasar memprediksi tren kenaikan harga emas bertahan hingga musim gugur dan musim dingin mendatang.

Baca Juga:

15 Emiten Ramai-Ramai Gelar RUPS, BRIS-INCO Masuk Jadwal Cum Dividen

Harga emas spot (XAU/USD) ditutup naik 1,92 persen dalam sehari pada Jumat, ke level USD3.358,12 per troy ons. Sepanjang pekan lalu, harga emas melonjak 4,80 persen.

"Kami memperkirakan peluang perdagangan dalam rentang yang kuat antara USD3.100 hingga USD3.500 per troy ons," kata analis Citi Research, Maximilian Layton, dalam catatan yang dikutip oleh Dow Jones Newswires, Jumat (23/5).

Baca Juga:

Wacana Penambahan Usia Pensiun ASN, Ini Tanggapan Ketua DPR

Survei Mingguan Kitco News terbaru menunjukkan para ahli industri tidak lagi bersikap bearish untuk pekan ini, sementara investor ritel kembali menunjukkan sentimen bullish setelah performa kuat logam mulia tersebut.

"Harga emas akan lebih tinggi," ujar Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan.

Baca Juga:

Oracle Gelontorkan Rp656 Triliun untuk Beli Chip Canggih Nvidia Demi Bangun Pusat Data OpenAI

"Emas telah terkonsolidasi dan kini siap untuk naik kembali. Kenaikan ini juga akan didukung oleh penurunan peringkat surat utang AS dari Aaa menjadi Aa1 oleh Moody’s, serta kemungkinan lolosnya Big Beautiful Bill yang penuh dengan belanja defisit," ujarnya.

"Setiap kali saya melihat emas dan perak melonjak menjelang akhir pekan panjang, itu mengisyaratkan arah pasar cenderung naik," tutur Checkan.