
IDXChannel - Harga minyak mentah menguat pada Senin (2/5/2025) setelah OPEC+ memutuskan untuk mencabut pemangkasan produksi sebanyak 411.000 barel per hari pada Juli. Kenaikan harga lebih didorong oleh risiko geopolitik, terutama terkait konflik Rusia-Ukraina dan negosiasi nuklir Amerika Serikat (AS)-Iran.
Kontrak berjangka (futures) minyak WTI ditutup melejit 2,8 persen menjadi USD62,52 per barel, sedangkan Brent mendaki 2,9 persen menjadi USD64,63 per barel, meski sempat menyentuh level tertinggi intraday di USD63,88 dan USD65,76.

Analis Kpler, Homayoun Falakshahi, dikutip Dow Jones Newswires, menilai permintaan musiman yang kuat mampu menyerap sebagian besar peningkatan produksi ini dalam waktu dekat.
Falakshahi menyebut, ekspor OPEC+ turun pada Mei, yang menunjukkan lonjakan produksi justru lebih banyak dikonsumsi domestik. "Inilah salah satu alasan mengapa harga naik hari ini. Keputusan OPEC+ ini tidak terlalu bearish dalam jangka pendek," ujarnya.

Kebakaran hutan di Alberta, provinsi penghasil minyak Kanada, juga mengganggu produksi. Reuters menghitung, kebakaran telah memengaruhi sekitar 7 persen total produksi minyak mentah Kanada pada Senin.
作者:03/06/2025 07:22 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()