
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perjanjian dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa, Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sudah tahap final.
Menurutnya penyelesaian draf perjanjian dagang ini sejalan dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan dagang dan investasi yang saling menguntungkan. Meski dalam proses perundingannya membutuhkan waktu selama lebih dari 9 tahun, dari 2016 lalu.
"Perundingan telah selesai dan sejumlah isu teknis yang kemarin mampu diselesaikan dalam putaran terakhir di tingkat chief negotiation," ujar Airlangga dalam konferensi pers Perkembangan Negosiasi Indonesia-EU CEPA yang diadakan secara online melalui Kedutaan Besar Indonesia di Belgia, Sabtu (7/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komoditas utama Indonesia dan Uni Eropa bersifat saling melengkapi atau komplementer, tidak bersaing secara langsung dan tentunya ini sama-sama memperkuat supply chain ataupun rantai pasok pasar dunia. Sehingga percepatan dari penyelesaian ini menjadi sangat penting bagi Indonesia dan Uni Eropa," sambung Airlangga.
Secara umum Airlangga mengatakan dalam perjanjian dagang ini kedua pihak sudah sepakat untuk mendukung pertumbuhan berbagai sektor yang menjadi kepentingan Indonesia seperti energi terbarukan, ekosistem kendaraan listrik, produk-produk padat karya seperti alas kaki dan pakaian, minyak sawit, dan juga produk-produk perikanan.
Baca juga: Airlangga: Perjanjian IEU-CEPA Capai Tahap Akhir Usai 9 Tahun Perundingan |
Tarif 0% Barang RI Masuk Eropa
Selain itu dalam perjanjian dagang ini nanti Uni Eropa juga sepakat untuk menghapus sejumlah tarif untuk berbagai produk asal Indonesia. Menurut Airlangga, setidaknya sekitar 80% dari komoditas ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan diberikan tarif 0%.
"Setelah perundingan berlaku, ini dalam 1-2 tahun ke depan hampir 80% barang yang dari Indonesia itu tarif biaya masuknya 0%," jelas Airlangga.
"Terkait dengan Sektor prioritas Indonesia sudah menyampaikan bahwa industri padat karya itu merupakan satu prioritas bagi Indonesia. Jadi industri seperti alas kaki, tekstil, garmen, produk tekstil dan ditambah produk perikanan itu menjadi perhatian yang kita minta buka akses pasar sebesar-besarnya," terangnya lagi.
Sementara dari Eropa meminta agar bisa mendapatkan berbagai fasilitas saat melakukan investasi di RI. Salah satunya terkait kebijakan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) dan sejumlah fasilitas lain di sektor otomotif hingga sumber daya mineral.
"Eropa memfokuskan pada beberapa isu termasuk pembahasan mendalam mengenai TKDN, kemudian sektor otomotif, critical mineral, serta fasilitas-fasilitas yang dapat diperoleh pada saat melakukan investasi," papar Airlangga.
Lebih lanjut ia memastikan jika perundingan perjanjian dagang IEU-CEPA ini sudah tahap akhir. Setelah kedua belah pihak kemudian akan mengeluarkan aturan guna menunjang pemenuhan perjanjian dagang tersebut.
"Jadi dapat kita simpulkan bahwa kedua belah pihak sudah sepakat untuk segera menyelesaikan, baik itu dari segi materi daripada seluruhan CEPA, kedua tentu akan berproses terkait dengan legal drafting yang bisa diselesaikan tidak dalam waktu yang lama. Kemudian proses selanjutnya adalah proses hukum, di mana proses hukum ataupun ratifikasi memerlukan kesetujuan dari 27 negara Eropa dan Indonesia sendiri," pungkasnya.
(igo/hns)作者:Ignacio Geordi Oswaldo -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()