
Di tengah gejolak ekonomi global dan kebutuhan pembangunan infrastruktur yang masif, kemandirian industri baja nasional menjadi harga mati bagi Indonesia untuk memastikan ketahanan ekonomi dan kedaulatan bangsa. Industri baja merupakan tulang punggung bagi sektor strategis lainnya, mulai dari konstruksi, manufaktur, hingga pertahanan.
Ketergantungan pada impor baja tidak hanya menguras devisa tetapi juga merentankan Indonesia terhadap fluktuasi pasar global dan kepentingan negara lain. Menjawab tantangan krusial ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menegaskan perannya sebagai lokomotif utama dalam mewujudkan cita-cita kemandirian industri baja Indonesia.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., Muhammad Akbar Djohan menekankan bahwa visi kemandirian industri baja nasional adalah inti dari strategi dan operasi perusahaan. "Pada prinsipnya, Krakatau Steel mengemban amanah besar untuk memastikan Indonesia berdaulat di sektor baja. Kami berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, kualitas, dan inovasi guna memenuhi kebutuhan baja domestik secara mandiri," ujar Muhammad Akbar Djohan dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beliau menambahkan bahwa upaya ini bukan sekadar target korporasi, melainkan sebuah dedikasi untuk mendukung agenda pembangunan nasional dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar negeri. "Kemandirian industri baja adalah fondasi penting bagi kemajuan industri dan infrastruktur Indonesia ke depan," tegasnya.
Upaya dan komitmen Krakatau Steel ini sejalan dengan pandangan strategis mengenai pentingnya peran negara dalam melindungi dan menumbuhkan industri vitalnya. Tenaga Ahli Industri sekaligus Pengamat Industri Baja dan Pertambangan, Widodo Setiadharmaji, menyoroti bagaimana negara maju seperti Amerika Serikat secara aktif melindungi aset industrinya. Pengalaman AS dalam membangun industri bajanya, termasuk intervensi dalam kasus upaya akuisisi United States Steel Corporation (U.S. Steel) oleh Nippon Steel, memberikan pelajaran berharga.
"Amerika Serikat, melalui lembaga seperti Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), tidak ragu untuk meninjau bahkan menolak investasi asing jika dinilai mengancam kepentingan strategis dan keamanan nasional mereka. U.S. Steel, sebuah ikon industri AS, dipertahankan kendalinya oleh negara meskipun ada tawaran akuisisi senilai USD 14,9 miliar (setara dengan sekitar Rp 242,8 triliun). Presiden Joe Biden secara eksplisit menyatakan pada 3 Januari 2025 bahwa 'industri baja yang dimiliki dan dioperasikan secara domestik yang kuat merupakan prioritas keamanan nasional'." katanya.
Baca juga: Mendag Ungkap Biang Kerok Surplus Neraca Dagang RI Terendah dalam 60 Bulan |
Menurut analisis Widodo Setiadharmaji, sikap tegas Pemerintah AS, yang juga didukung oleh tokoh politik lainnya seperti Donald Trump, mencerminkan konsensus bahwa industri baja bukan sekadar entitas bisnis, melainkan bagian integral dari kepentingan strategis dan keamanan negara.
"Meskipun keputusan akhir mengenai akuisisi U.S. Steel mungkin melalui peninjauan ulang, fakta bahwa kebijakan industri di Amerika sangat dipengaruhi oleh kepentingan negara, bukan semata kepentingan bisnis korporasi, tetap tak terbantahkan," tulis Widodo.
Ia membandingkan, jika AS memiliki CFIUS, Indonesia kini mengandalkan peran BUMN seperti Krakatau Steel sebagai instrumen langsung negara untuk menjaga kendali di sektor-sektor vital.
"Dalam menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan investasi besar demi target produksi baja nasional lebih dari 100 juta ton per tahun, keberadaan BUMN menjadi sangat krusial," tegas Widodo. Preseden penolakan akuisisi Krakatau Steel oleh Mittal Steel di masa lalu juga menunjukkan komitmen negara untuk mempertahankan kendali nasional atas industri strategis.
Dengan demikian, langkah-langkah strategis yang ditempuh PT Krakatau Steel dalam meningkatkan efisiensi, melakukan modernisasi, dan memperluas kapasitas produksi, sejalan dengan mandat negara untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat struktur industri nasional.
Dukungan kebijakan pemerintah yang afirmatif, sebagaimana disarankan Widodo Setiadharmaji, akan semakin mengakselerasi peran Krakatau Steel dalam mewujudkan kemandirian industri baja, yang pada akhirnya akan memperkokoh kedaulatan ekonomi Indonesia.
(fdl/fdl)作者:Fadhly Fauzi Rachman -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()