IDXChannel - Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan hari ini, Senin (9/6/2025) pagi, dengan penurunan 0,16 persen ke Rp16.311 per dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menjadikan rupiah sebagai mata uang terlemah di kawasan Asia.
Di pasar non-deliverable forward (NDF), tekanan terhadap rupiah juga terlihat jelas. Berdasarkan data dari Refinitiv, pada pukul 06:20 WIB, kurs rupiah tercatat mengalami koreksi di berbagai tenor perdagangan.
Sentimen Trump Masih Dominan, Rupiah Berhasil Menguat ke Rp16.294 per USDPerlu diketahui, NDF merupakan instrumen keuangan yang memperdagangkan mata uang asing untuk jangka waktu tertentu berdasarkan kurs yang telah disepakati sebelumnya. Meskipun pasar ini belum tersedia di Indonesia, perdagangan NDF banyak terjadi di pusat-pusat keuangan global seperti Singapura, Hong Kong, New York, dan London.
Data Lapangan Kerja AS Masih Solid, Rupiah MelemahPergerakan di pasar NDF kerap memengaruhi ekspektasi dan psikologis pelaku pasar di perdagangan spot, sehingga fluktuasi di NDF sering kali menjadi acuan.
Menjelang pembukaan awal pekan ini, rupiah sempat menguat tipis pada Kamis (5/6/2025) ke level Rp16.270 per dolar AS, atau naik 0,09 persen.
作者:09/06/2025 10:10 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()