China dan AS Mulai Negosiasi Tarif di London

avatar
· 阅读量 79
China dan AS Mulai Negosiasi Tarif di London
Ilustrasi/Bendera AS/Foto: Ari Saputra
Jakarta

Pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan China mulai bertemu di London untuk melakukan negosiasi tarif perdagangan. Keduanya sempat saling serang dengan tarif perdagangan tinggi untuk barang-barang impor.

Pertemuan ini diprediksi meredakan perang dagang usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal yang tinggi pada April lalu.

Dikutip dari Reuters, Senin (9/6/2025), pejabat dari kedua negara adidaya itu bertemu di Lancaster House untuk membicarakan kembali kemungkinan menerapkan hasil Kesepakatan Jenewa yang di dalamnya menyepakati penurunan tarif proteksi perdagangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bursa Saham Asia Menguat, tapi Dolar Loyo Jelang Negosiasi Tarif AS-China

Mereka yang menghadiri pembicaraan di London adalah Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dan kontingen China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng.

Sebelumnya, usai Kesepakatan Jenewa diteken, AS sempat menuduh China lamban dalam memenuhi komitmennya. Salah satu yang disoroti AS adalah terkait pengiriman tanah jarang dari Negeri Bambu yang tak kunjung direalisasikan.

ADVERTISEMENT

Penasihat ekonomi AS Kevin Hassett mengatakan Tim Negosiasi AS menginginkan kesepakatan dari China terkait tanah jarang untuk dipenuhi.

"Tujuan pertemuan hari ini adalah untuk memastikan bahwa mereka serius, intinya kami benar-benar mendapatkan jabat tangan dari mereka," kata Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS.

Baca juga: Penasihat Ekonomi Trump Pede Negosiasi Tarif AS-China Disepakati Hari Ini

AS menginginkan agar kontrol ekspor akan dilonggarkan dan logam tanah jarang akan dilepaskan dalam jumlah besar dari China.

Di AS, perang dagang telah memberikan dampak besar pada kepercayaan bisnis dan rumah tangga. Bahkan, produk domestik bruto kuartal I mengalami kontraksi karena lonjakan impor yang memecahkan rekor, sebab warga AS membeli lebih awal untuk mengakali kenaikan harga karena tarif resiprokal Trump.

(hal/ara)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest