APBN Terbatas, Butuh Rp 14.000 T untuk Pendanaan Aksi Iklim

avatar
· 阅读量 37
APBN Terbatas, Butuh Rp 14.000 T untuk Pendanaan Aksi Iklim
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan dibutuhkan hingga Rp 14.000 triliun untuk pendanaan aksi iklim termasuk seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals/SDGs.

Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kemenkeu Masyita Crystallin mengatakan, pendanaan menjadi kunci kesuksesan pemerintah dalam menghadapi krisis iklim. Oleh karena itu, Kemenkeu memiliki peran penting.

"Kita harus jujur bahwa pada saat ini kebutuhan pendanaan sangat besar. Estimasi kami mencapai Rp 4.000 triliun untuk mendukung aksi iklim dan Rp 14.000 triliun untuk keseluruhan SDGs. Maka keuangan tentu menjadi jantung dari perjuangan kita ini," kata Masyita dalam acara Climate Finance Day, Selasa (10/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: 10 Kementerian dan Lembaga dengan Anggaran Jumbo 2026, BGN Teratas!

Hanya saja, Masyita menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memiliki kontribusi terbatas dalam pendanaan aksi iklim sebesar Rp 14.000 triliun itu. Menurutnya, perlu ada pengembangan berbagai instrumen keuangan yang inovatif.

"APBN jumlahnya terbatas, support dari UNDP dan UK jumlahnya terbatas, concessional financing jumlahnya terbatas. Apa yang kita lakukan untuk sesuatu yang terbatas? Kita pergunakan dengan maksimal, kita leverage, kita gunakan untuk catalyzing," ujar Masyita.

ADVERTISEMENT

Dia mencontohkan, Kemenkeu bisa menyertakan mekanisme jaminan atau konsesi persyaratan lunak dalam ekosistem pembiayaan iklim agar sektor swasta mau masuk ke proyek-proyek hijau. Apalagi proyek-proyek terkait perubahan iklim memerlukan komitmen berkelanjutan karena sifatnya jangka panjang dan imbal hasil yang cenderung kecil.

"Jadi harus ada concessional financing, financing murah atau APBN untuk membiayai perbedaannya," jelasnya.

Masyita menyebut, pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri untuk mengatasi perubahan iklim. Oleh karena itu, berbagai kemitraan strategis terus dijalin dengan lembaga internasional.

"Agenda besar kita ke depan adalah membangun ekosistem keuangan yang berkelanjutan, yang tidak hanya mendanai proyek tetapi juga menciptakan dampak yang nyata dan merata," imbuhnya.

Simak juga Video: BMKG Bicara Ancaman Perubahan Iklim, Nyatakan Siap Dukung Asta Cita


[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest