RI-Swiss Jalin Kerjasama Perkuat Akses Tenaga Kerja Muda dan Disabilitas

avatar
· 阅读量 46

Pasardana.id - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjalin penguatan kerja sama bilateral dengan Swiss terkait akses tenaga kerja muda dan pekerja sektor hijau, serta kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas.

Dalam pertemuan bilateral dengan Pemerintah Swiss di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) sesi ke-113 di Gedung PBB Jenewa, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan Indonesia juga mengusulkan digitalisasi layanan ketenagakerjaan publik yang lebih inklusif.

“Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini dapat memberi dampak dan afirmasi langsung, khususnya bagi penyandang disabilitas yang kerap menghadapi hambatan dalam dunia kerja, sekaligus bertujuan pada akses yang inklusif pada kemandirian ekonomi termasuk peningkatan kapasitas petugas pengantar kerja, penguatan sistem pembayaran upah digital, dan perluasan akses keuangan untuk wirausaha muda binaan Kemnaker,” katanya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, (12/6).

Menaker bilang, salah satu bentuk kerja sama konkret adalah kelanjutan proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) yang telah dilaksanakan sejak 2020 di sejumlah Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), seperti di Aceh, Ambon, Lombok Timur, dan Ternate.

Program ini menyiapkan tenaga kerja terampil di bidang energi surya, hidro, dan hibrida untuk mendukung transisi energi Indonesia serta pencapaian target nasional pengurangan emisi karbon. Namun, proyek ini menghadapi tantangan dalam hal kelengkapan peralatan pelatihan dan pendanaan keberlanjutan.

Indonesia berharap dukungan Swiss dalam kelanjutan fase kedua program ini agar manfaatnya tidak terputus bagi masyarakat lokal. 

Menaker juga menyampaikan ketertarikan terhadap sistem pemagangan Swiss yang dinilai berhasil membangun jembatan antara pendidikan dan pelatihan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja. Sistem tersebut tidak hanya teknis, tetapi juga mengutamakan pendekatan budaya dan partisipasi keluarga, menjadikannya model yang relevan untuk direplikasi di Indonesia.

Kedua negara juga tengah menjajaki kerja sama antar lembaga vokasi di bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI), guna mempersiapkan SDM Indonesia menghadapi tantangan transformasi digital global.

Sebagai tindak lanjut pertemuan bilateral ini, kedua negara direncanakan akan menyelenggarakan Labour Tripartite Dialogue kelima pada 21–24 Oktober 2025 di Bern, Swiss.

“Kami percaya, kerja sama bilateral ini menjadi instrumen strategis untuk mendorong ketenagakerjaan yang lebih adil, adaptif, dan inklusif, sesuai arah pembangunan Indonesia ke depan,” tukas Menaker Yassierli.

  

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest