
Perang Israel dan Iran yang memanas akan mengguncang ekonomi global. Hal ini dimulai dengan kenaikan harga minyak global. Kenaikan harga minyak ini menjadi dampak yang signifikan bagi perekonomian global. Bagaimana tidak, kenaikan ini dikhawatirkan akan merambat kepada alur logistik hingga pasokan barang dan jasa di berbagai negara.
Posisi Israel dan Iran yang berada di kawasan Timur Tengah menjadi titik awal tersendatnya alur logistik global. Timur Tengah merupakan wilayah penghasil minyak terbesar di dunia dan lautnya jalur utama perdagangan maritim global.
Jika jalur laut Timur Tengah itu terganggu, dampaknya merambat kepada perjalanan kapal kargo ekspor impor global. Investor khawatir kondisi itu menyebabkan biaya pengiriman meningkat sehingga membebankan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terganggunya jalur laut Timur Tengah akan memaksa banyak kapal melakukan perjalanan memutar. Hal ini pun juga dikhawatirkan menambah beban biaya perjalanan kapal.
"Hal ini telah memaksa banyak kapal untuk menempuh perjalanan jauh di sekitar Afrika pada rute antara Asia dan Eropa, yang menambah waktu tempuh satu hingga dua minggu dengan biaya sekitar US$ 1 juta per perjalanan," kata seorang akademisi di Sekolah Ekonomi Hanken. Sarah Schiffling, dikutip dari News Sky, Sabtu (14/6/2025).
Waktu tempuh yang lebih lama akan membuat pasokan barang dan jasa global berkurang. Karena kapal-kapal harus berlayar lebih lama dan semua itu berdampak pada terhambatnya jaringan transportasi global dan rantai pasok.
Baca juga: Israel Vs Iran Panas! Harga Emas-Minyak Membara, Bitcoin-Bursa Ambruk |
Iran juga berulang kali mengancam akan memblokir Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dan Laut Arab. Selat ini merupakan jalur perdagangan minyak dunia. Jika jalur itu terganggu, harga minyak diprediksi akan semakin mahal.
Selain itu, kenaikan harga minyak akan berpengaruh kepada ekonomi global karena banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bahan baku produksi berbagai industri hingga bahan bakar pesawat.
Kenaikan harga minyak juga disebut akan mengerek angka inflasi. Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), inflasi di negara-negara maju meningkat akan sekitar 0,4% untuk setiap kenaikan harga minyak sebesar 10%.
Sebagai informasi, Israel dan Iran tengah memanas dengan saling melayangkan serangan. Tensi perang ini dimulai dengan serangan yang dilakukan Israel pada 13 Juni 2025 lalu yang menyasar militer dan program nuklir Iran.
Sempat mewaspadai serangan balasan dari Iran setelah melancarkan serangan ke Teheran. Israel juga menutup ruang udara mereka untuk transportasi komersil. Iran pun melayangkan serangan balasan ke Israel dengan meluncurkan gelombang rudal pada Sabtu dini hari. Ini merupakan balasan dari serangan Israel yang menewaskan puluhan orang di Iran.
"Serangan rudal Iran baru terhadap rezim Zionis dimulai dari Teheran dan Kermanshah," demikian TV pemerintah melaporkan, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025).
(ada/fdl)作者:Aulia Damayanti -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()