Perjalanan Udara Naik 40% di 2030, Boeing Ramal Dunia Butuh 43 Ribu Pesawat

avatar
· 阅读量 33
Perjalanan Udara Naik 40% di 2030, Boeing Ramal Dunia Butuh 43 Ribu Pesawat
Foto: Getty Images/sanfel
Jakarta

Pabrikan pesawat Amerika Serikat (AS) memperkirakan permintaan global untuk perjalanan udara bakal melonjak 40% pada tahun 2030.

Prediksi ini akan mendorong kebutuhan akan ribuan pesawat penumpang baru dalam beberapa tahun ke depan. Boeing mulanya memperkirakan bakal ada permintaan untuk 43.600 pesawat baru hingga tahun 2044.

Hanya saja, pabrikan pesawat Eropa Airbus minggu lalu merevisi perkiraan permintaan komersial 20 tahunnya sendiri menjadi hanya 43.420 pesawat. Atau turun 2% dari perkiraan awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Reuters, Minggu (15/6/2025), Boeing mengatakan industri transportasi udara saat ini sedang mencoba mengatasi ketegangan perdagangan yang terjadi di dunia.

Baca juga: Air India Beri Kompensasi Rp 1,9 M ke Keluarga Korban Tewas

Proyeksi pengiriman Boeing mencakup hampir 33.300 pesawat lorong tunggal, lebih dari 7.800 jet berbadan lebar, 955 pesawat kargo buatan pabrik, dan 1.545 jet regional.

ADVERTISEMENT

Wakil Presiden Pemasaran Komersial Boeing Darren Hulst mengatakan pihaknya berharap volatilitas perdagangan tidak diharapkan akan mengubah permintaan jangka panjang secara signifikan.

"Saya pikir kita perlu kembali ke perspektif yang telah diberikan 20, 40, 60 tahun terakhir kepada kita dalam hal nilai kargo udara, dan fakta bahwa itu adalah pasar pertumbuhan sekitar 4% selama ini," katanya.

Sejak COVID-19, permintaan perjalanan udara telah bangkit kembali, tetapi produksi pesawat hanya setengah atau bahkan kurang dari sebelum pandemi, yang mengakibatkan kekurangan 1.500 hingga 2.000 pesawat.

Baik Airbus maupun Boeing telah berjuang untuk mengembalikan produksi pesawat ke tingkat sebelum pandemi. Boeing telah menangani masalah keselamatan produksi setelah ledakan panel di udara pada tahun 2024 pada pesawat Alaska Airlines 737 MAX yang hampir baru. Akibatnya, Administrasi Penerbangan Federal AS membatasi produksi 737 pada 38 pesawat per bulan.

Boeing juga telah meningkatkan kualitas produksi secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi jatuhnya Boeing 787-8 Dreamliner Air India pada hari Kamis membuatnya kembali ke mode krisis.

(hal/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest