Bisnis Waralaba Sumbang Devisa Rp 200 T, F&B Paling Moncer

avatar
· 阅读量 10
Bisnis Waralaba Sumbang Devisa Rp 200 T, F&B Paling Moncer
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/eakrin rasadonyindee
Jakarta

Bisnis waralaba dinilai masih mengalami pertumbuhan, dan menyumbang sekitar Rp 200 triliun per 2024 terhadap devisa negara. Dari total angka ini, porsi terbesar disumbang dari sektor bisnis waralaba makanan dan minuman atau food and beverages (F&B).

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Ginting Supit, dalam acara Kick Off Franchise & License Expo (FLEI) Business Show 2025 di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

"Itu hampir Rp 200 triliun, sumbangan dari bisnis waralaba. Masih dari F&B yang terbesar. Karena satu F&B itu dia bisa banyak buka gerai. Setelah masa Covid-19, pertumbuhan secara global (F&B) itu 2-2,5% per tahun, dan itu mayoritas adalah kuliner. Selain itu, bisnis waralaba jasa juga peminatnya banyak," tambah Levita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisnis waralaba F&B asal Indonesia bahkan juga sudah mulai ekspansi hingga mancanegara, seperti di Malaysia dan sejumlah negara di Timur Tengah. Levita mengatakan, bisnis waralaba makanan dan minuman punya peminat paling banyak karena sektor makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar.

Baca juga: FLEI 2025 Digelar, Waralaba Jadi Opsi di Tengah Lesunya Bisnis

"Beberapa waktu lalu juga ada yang sudah buka di Malaysia, itu makanan juga. Terus ada yang buka di Middle East, itu juga makanan. Jadi istilahnya begini, orang boleh tidak belanja, tapi 'kan pasti makan. Cuma makanannya itu sesuai dengan isi kantongnya. Itulah yang membuat bisnis F&B atau kuliner bisa tetap survive," urai Levita.

ADVERTISEMENT

Levita menegaskan bisnis waralaba dinilai masih optimistis, di tengah kondisi ekonomi yang cenderung menurun lantaran efisiensi yang dilakukan pemerintah. Ia menilai, bahkan di daerah-daerah luar Pulau Jawa, animo masyarakat terhadap bisnis waralaba masih tinggi.

"Kami optimis. Memang dengan adanya efisiensi, tapi terakhir presiden juga sudah mulai efisiensi itu mulai dikurangi. Kementerian juga sudah boleh beraktivitas seperti semua. Maksudnya, walaupun belum terlalu full, tapi sudah ada support lagi dari pemerintah," tambahnya.

"Saya baru pulang dari Maluku, dari Sulawesi. Saya melihat, animo masyarakat di sana terhadap bisnis waralaba itu masih besar. Jadi, itu yang membuat kami semakin optimis. Orang-orang dari daerah juga lagi haus banget ingin mencari bisnis waralaba yang akan dibuka di daerah mereka sendiri," tutupnya.

(fdl/fdl)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest