Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) disebut oleh Anggota Komisi VI DPR RI Firnando Ganinduto sebagai langkah strategis untuk pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Firnando mengungkapkan Danantara juga menjadi terobosan untuk mempercepat transformasi BUMN agar lebih adaptif, kompetitif, dan berdaya saing global.
Dia menyebut kewenangan Danantara merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan tata kelola perusahaan dan investasi negara yang lebih terukur dan profesional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di Komisi VI melihat bahwa hadirnya Danantara sebagai institusi pengelolaan dan investasi strategis yang dapat mempercepat restrukturisasi dan revitalisasi BUMN, terutama yang bergerak di sektor-sektor prioritas dan memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia dalam keterangannya, ditulis Kamis (19/6/2025).
Menurutnya, selama ini banyak BUMN yang menghadapi keterbatasan pendanaan untuk ekspansi maupun modernisasi, dan cenderung bergantung pada penyertaan modal negara (PMN) yang terbatas. Dengan kewenangan baru ini, Danantara Indonesia dapat mengisi celah pembiayaan dengan pendekatan investasi yang lebih fleksibel, profesional, dan berbasis kinerja.
Baca juga: Wanti-wanti buat Bos BUMN: Istri Jangan Terlibat Urusan Kantor |
"Kami juga akan memastikan bahwa suntikan modal melalui Danantara dilakukan secara selektif, berbasis studi kelayakan, serta diiringi dengan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Komisi VI DPR RI siap menjalankan fungsi pengawasan agar investasi ini benar-benar produktif dan berdampak positif terhadap perekonomian," ujar dia.
Firnando juga menekankan pentingnya sinergi antara Danantara, Kementerian BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan inovatif. Reformasi model pendanaan BUMN melalui Danantara diharapkan mampu mengurangi beban fiskal negara sekaligus meningkatkan nilai tambah dari setiap rupiah yang diinvestasikan.
"Ini bukan sekadar soal dana, tetapi bagaimana membangun BUMN yang agile, efisien, dan mampu bersaing secara global. Danantara harus menjadi katalisator untuk itu," imbuh dia.
(kil/kil)作者:Sylke Febrina Laucereno -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()