
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman buka-bukaan soal kondisi UMKM Indonesia di tengah memanasnya perang Israel dan Iran. Diketahui, perang kedua negara tersebut meletus pada Jumat (13/6/2025), kala Israel menyerang Ibu Kota Iran, Teheran.
"Dari sisi UMKM, apapun situasi global yang terjadi, bagi kami Kementerian UMKM, prioritas pertama kami adalah melakukan pemberdayaan, perlindungan, serta optimalisasi penggunaan produk-produk UMKM di Indonesia," tegas Maman saat ditemui wartawan di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Maman menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menggodok Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan UMKM bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam). Ia menyebut, tengah mencari formulasi pembentukan satgas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan rapat koordinasi dan monitoring terkait perlindungan hukum bagi UMKM. Bentuk konkret yang telah dilakukan pihaknya terkait hal ini adalah menggelar Festival Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM yang saat ini sudah berjalan di tiga wilayah dari target sebanyak 18 titik.
"Saya pikir selain terlepas dari Satgas itu terbentuk atau tidak, rapat-rapat koordinasi, monitoring, dan evaluasi sudah berjalan. Salah satunya juga di beberapa isu, masalah-masalah isu perlindungan hukum juga tetap kita lakukan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Satgas Perlindungan UMKM dibentuk untuk menyelesaikan persoalan yang dialami pengusaha, salah satunya utang rentenir. Maman menyebut, jeratan utang rentenir ini terjadi akibat sulitnya akses pembiayaan.
"Saya ingin infokan, mohon doanya dalam waktu dekat, insyaallah habis Lebaran kami Kementerian UMKM akan membentuk Satgas Perlindungan Terhadap UMKM," kata Maman, dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (18/3).
Baca juga: Belanja Negara Belum Optimal Serap Produk UMKM |
Langkah Perkuat Pemberdayaan UMKM
Kementerian UMKM juga resmi meluncurkan program Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi (LAKSMI) yang diharapkan akan memberikan pelatihan literasi keuangan dan pemasaran digital secara daring kepada 600 wirausaha perempuan ultra mikro dengan menunjuk DKI Jakarta dan Ternate sebagai daerah percobaan.
Maman menyebut, program ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara Kementerian UMKM dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A). Ia menyebut program LAKSMI khusus menjaring pengusaha ultra mikro yang dijalankan perempuan.
"Dari acara ini kita akan menjaring kurang lebih berapa ribu pengusaha mikro, nanti disaring dan tentunya akan dicari pengusaha-pengusaha terbaik," ungkap Maman.
Ke depan, ada sebanyak 75 peserta terpilih yang nantinya menerima hibah masing-masing senilai US$ 500 atau sekitar Rp 8 juta. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan usaha secara berkelanjutan.
Untuk di DKI Jakarta sendiri, program LAKSMI akan diikuti 800 perempuan pengusaha UMKM. Sementara di Maluku Utara, ada sekitar 400 perempuan pengusaha UMKM.
"Di sini kita akan melakukan pendampingan, pelatihan, secara berkelanjutan, ada serius yang mereka akan ikuti sampai pada akhirnya nanti akan menghasilkan usaha-usaha mikro yang terbaik. InsyaAllah dari Jakarta akan keluar 50, dan dari Maluku Utara akan keluar 25, dan mereka-mereka ini akan mendapatkan fasilitas pembiayaan dan sekaligus juga pemasaran terhadap produknya," jelas Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Adha Damanik.
(acd/acd)作者:Andi Hidayat -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()