
Warga Amerika Serikat (AS) merasa cemas terhadap kondisi perekonomian negaranya. Hal ini terlihat dari angka indeks keyakinan konsumen pada bulan lalu yang turun 5,4 poin ke posisi 93.
Melansir CNN Business, Rabu (25/6/2025), kondisi penurunan tersebut terlihat pada semua afiliasi politik, namun yang paling kuat terlihat di antara responden Partai Republik.
Konsumen sempat merasa lebih baik setelah kesepakatan dicapai antara Amerika Serikat (AS) dan China menurunkan tarif impor. Namun, kekhawatiran justru muncul kembali karena ketidakpastian atas kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump dan ketegangan di Timur Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dolar AS Loyo saat Iran-Israel Gencatan Senjata |
Ekonom senior The Conference Board Stephanie Guichard mencatat referensi tentang geopolitik dan kerusuhan sosial sedikit meningkat dari bulan-bulan sebelumnya.
Meski demikian, menurutnya, angka tersebut tetap jauh lebih rendah dalam daftar topik yang memengaruhi pandangan konsumen. Ia menilai, hal yang jauh lebih relevan bagi konsumen adalah tarif, yang sering dikaitkan dengan kekhawatiran tentang dampak negatifnya terhadap ekonomi dan harga.
Di sisi lain, saat ini masyarakat tetap harus bersiap untuk menghadapi harga yang lebih tinggi dan potensi resesi. Senada, Ekonom senior dari NerdWallet, Elizabeth Renter, mengatakan sentimen yang tidak pasti ini dapat memicu berkurangnya pengeluaran konsumen.
"Lagi pula, jika Anda tidak yakin seberapa besar tagihan belanjaan Anda dalam beberapa bulan mendatang, sulit untuk menganggarkannya," ujar Renter.
Pada konferensi pers pasca-pertemuan kebijakan moneter bank sentral minggu lalu, Gubernur Bank Sentral AS atau The Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan sejauh ini dampak tarif yang lebih tinggi belum muncul dalam data inflasi utama. Namun, harga barang-barang individual, seperti barang elektronik, telah mengalami peningkatan.
Dalam survei, banyak konsumen yang mengaku bahwa mereka menunda pembelian barang elektronik dan rumah. Namun, pembelian barang-barang mahal lainnya seperti mobil dan peralatan tetap kuat.
Baca juga: Trump Mendadak Sebut China Boleh Terus Beli Minyak Iran, Ada Apa? |
Selain itu, pangsa konsumen yang memperkirakan resesi selama 12 bulan ke depan sedikit meningkat bulan lalu. Optimisme tentang prospek pekerjaan, pendapatan masa depan, dan kondisi bisnis melemah.
"Dalam lingkungan seperti ini, tidak mengherankan jika konsumen ragu untuk melakukan pembelian besar," kata Kepala ekonom Navy Federal Credit Union, Heather Long, dalam sebuah catatan.
"Mereka hanya duduk diam dan hanya membeli rumah, mobil, dan peralatan jika benar-benar harus. Ini adalah 'ekonomi yang penuh kehati-hatian," sambungnya.
(shc/hns)作者:Shafira Cendra Arini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.ceo
加载失败()