
Kinerja ekspor produk halal Indonesia ke dunia pada tahun 2024 mencapai US$ 41,9 miliar atau sekitar Rp 680,04 triliun (kurs Rp 16.230) untuk sektor makanan dan minuman (mamin). Sektor mamin menjadi penyumbang utama dari ekspor industri halal Indonesia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi mengatakan, ekspor produk halal Indonesia ke dunia tahun 2024 ini didominasi oleh 4 kategori produk, di mana posisi pertama ada sektor mamin.
"Ekspor produk halal Indonesia ke dunia tahun 2024 ini didominasi oleh 4 kategori produk, yaitu Produk Makanan sebesar US$ 41,9 miliar," kata Fajarini, dalam acara Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Ditjen PEN dengan GAHC di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajarini menjabarkan, tiga kategori lainnya antara lain fesyen sebesar US$ 8,28 miliar, kemudian produk farmasi sebesar US$ 0,73 miliar dan terakhir ada sektor kosmetik sebesar US$ 0,43 miliar.
Baca juga: Permendag 15/2025 Terbit, Tingkatkan Perlindungan Konsumen-Mutu Produk |
Lebih lanjut Fajarani juga menjabarkan kinerja ekspor produk halal ke Australia. Pada tahun 2024, kinerja ekspor produk halal Indonesia ke Australia pada mencapai US$ 634,5 juta dengan trend yang cukup baik.
"Itu naik rata-rata 8,06% dalam 5 tahun berturut-turut. Sementara untuk nilai ekspor produk halal Indonesia di tahun ini (ke Australia) periode Januari-Maret mencapai US$ 156,81 juta meningkat 13,5% dibandingkan dengan tahun 2024," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, permintaan dunia untuk produk halal mencapai US$ 1,3 triliun pada tahun 2024 dan mengalami peningkatan sekitar 8,31% dalam 5 tahun terakhir. Sementara itu, impor produk halal Australia mencapai US$ 8,13 miliar.
"Ini impor produk halal, artinya pasarnya besar. Sementara kita ekspor baru, bukan produk halal ya, ekspor secara keseluruhan kita ke Australia itu US$ 4,9 miliar. Sebenarnya masih kecil, sekian persennya itu berarti baru produk halal," kata Budi.
"Sementara pasarnya atau impor dia ke dunia itu US$ 8,13 miliar, jadi cukup besar. Jadi kalau kita bisa masuk ke Australia untuk pasar di sektor halal saya kira sangat bagus," sambungnya.
Untuk meningkatkan nilai ekspor produk halal RI ke Australia, perlu upaya lebih untuk mendorong dan membuka akses pasarnya. Hal ini salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan diaspora yang ada di Australia melalui Global Australia Halal Certification (GAHC).
"Kami juga berharap GAHC ini menjadi pintu Pak ya, menjadi pintu produk UMKM khususnya bisa masuk ke Australia," ujar dia.
(shc/kil)作者:Shafira Cendra Arini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()