
Menteri Perdagangan Budi Santoso bicara tentang relaksasi atau pelonggaran kebijakan untuk impor food tray atau nampan makanan. Sebelumnya, disebutkan bahwa hal ini untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Food tray sendiri mulanya masuk ke dalam deretan 10 komoditas yang terkena larangan dan pembatasan (lartas) berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Namun kini, aturan tersebut telah dicabut.
Budi menjelaskan, pelonggaran impor 10 komoditas tersebut, termasuk food tray dilakukan untuk mendukung kebutuhan dalam negeri, hal ini termasuk juga dengan program MBG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kan untuk kebutuhan di dalam negeri, untuk mendukung program Makan Bergizi, dan sebagainya kan banyak dibutuhkan," ujar Budi, ditemui di Aryaduta Hotel Menteng, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Mendag Dukung Pajak Penjual di E-commerce: Offline dan Online Harus Adil |
Saat ditanya lebih lanjut tentang penggunaan produk dalam negeri, Budi tidak berkomentar banyak. Menurutnya, produk dalam negeri juga bisa digunakan paralel dengan produk nampan impor tersebut.
"Ya semua bisa kita pakai. Kebutuhannya kan banyak. Ya sudah, pokoknya kan tidak ada aturannya," ujarnya.
Sebelumnya, persoalan penggunaan nampan atau food tray ini juga pernah disinggung oleh Komisi IX DPR RI. Salah satu anggota menyoroti tentang Badan Gizi Nasional (BGN) yang lebih memilih menggunakan food tray impor dari China.
Merespons hal tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan bahwa pihaknya memprioritaskan produk lokal dalam pelaksanaan program MBG. Pihaknya juga sudah diminta Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk menginventarisasi barang-barang yang dibutuhkan dalam program MBG.
"Terkait dengan bagaimana kita ingin agar produk lokal meningkat karena program Makan Bergizi kita desain untuk menciptakan potensi sumber daya lokal, kearifan lokal, termasuk juga di dalam produksi seluruh barang yang akan mendukung program Makan Bergizi," kata Dadan dalam rapat dengar pendapat Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025), dikutip dari detikNews.
Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian pada April 2025 lalu, potensi suplai food tray dari dalam negeri hingga akhir tahun 2025 diproyeksikan mencapai 15 juta set, dengan realisasi saat ini sebesar 300 ribu set. Sedangkan penggunaan food tray impor masih mendominasi.
Adapun tantangan yang masih dihadapi produsen food tray di dalam negeri seperti bahan baku yang masih bergantung pada impor. Hal ini karena bahan baku lokal cenderung terlalu tebal, sehingga lebih mahal serta sulit memenuhi deep drawing quality.
Dengan peningkatan kapasitas produksi dan penambahan lini, beberapa industri telah meningkatkan utilisasi produksi menjadi 350 ribu pcs per bulan, dan total kapasitas nasional dari enam produsen diproyeksikan mencapai 15 juta pcs pada akhir tahun 2025. Saat ini, utilisasi masih berada di angka 50% dari kapasitas yang tersedia yakni 600 ribu pcs per bulan.
(shc/kil)作者:Shafira Cendra Arini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()