Menaker Minta Masyarakat Tak Perlu Kabur ke Luar Negeri

avatar
· 阅读量 34
Menaker Minta Masyarakat Tak Perlu Kabur ke Luar Negeri
Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli - Foto: Kemnaker
Jakarta

Akhir-akhir ini pembicaraan untuk mencari kerja di luar negeri mengemuka. Sebabnya, lapangan kerja di dalam negeri dinilai sedikit jumlahnya untuk menampung tenaga kerja yang ada.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menepis anggapan tersebut. Dia bilang sebaiknya masyarakat mengoptimalkan semua peluang tenaga kerja di dalam negeri terlebih dahulu. Salah satunya adalah peluang kerja yang timbul dari program-program prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi kita harus menggunakan semua, mengoptimalkan semua peluang. Yang pertama, peluang pertama itu sebenarnya adalah dari program prioritasnya Pak Presiden," sebut Yassierli ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya saja, dari program Makan Bergizi Gratis yang mampu membuka lapangan kerja untuk 50 ribu orang dari rantai pasok hingga peluang kerja di berbagai SPPG. Selain itu, ada juga peluang kerja untuk 80 ribu orang dari pembentukan dan pengembangan Koperasi Desa Merah Putih.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut RI Butuh Investasi Rp 7.500 T di 2026 Agar Ekonomi Melesat

Tidak sampai di situ, ada juga peluang kerja dari program hilirisasi, ketahanan pangan, dan juga ketahanan energi. Menurutnya, ini adalah lapangan pekerjaan yang ada di depan mata masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Nanti kemudian ada hilirisasi, kemudian ada ketahanan pangan, ketahanan energi. Itu adalah lapangan pekerjaan yang ada di depan mata," sebut Yassierli.

Semua potensi pembukaan lapangan kerja itu, menurut Yassierli, memang masih proses untuk disiapkan. Pihaknya sendiri bertugas untuk membantu memoles sumber daya manusia di Indonesia untuk siap terjun memanfaatkan program-program tersebut.

Misalnya saja untuk Koperasi Desa Merah Putih, pihaknya sudah bicara dengan Kementerian Koperasi untuk melakukan pelatihan masyarakat di balai-balai latihan kerja agar bisa bekerja di Koperasi Desa.

"Jadi dengan Kementerian Koperasi, kita sudah sepakat untuk pelatihan. Misalnya jadi pengelola koperasi, nanti pekerja di koperasi, nanti balai-balai kita akan kita optimalkan untuk pelatihan itu," kata Yassierli.

Selain program pemerintah, masih ada juga potensi lapangan kerja dari investasi baru yang masuk Indonesia. Yassierli mengingatkan Indonesia sudah memiliki Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang bisa jadi magnet investasi ke Indonesia.

"Kami sudah ada MOU dengan Kementerian BKPM, bahwa ke depan setiap ada investasi itu akan masuk juga pertimbangan terkait dengan lapangan kerja," beber Yassierli.

Pihaknya pun aktif mengubungi sektor industri untuk melihat potensi pertumbuhan lapangan kerja yang bisa muncul.

"Kita juga sudah mendekat dengan kawasan-kawasan industri untuk mendapatkan bocoran kira-kira tahun depan misalnya, akan ada pertumbuhan di perusahaan yang mana, dan tenaga kerja kita sudah siap," papar Yassierli.

Namun, Yassierli sendiri tak mau menampik peluang kerja ke luar negeri memang tersedia. Tapi, dia bilang lebih baik memaksimalkan potensi pembukaan lapangan kerja di dalam negeri terlebih dahulu.

"Nah setelah itu semua baru nanti kita berbicara peluang untuk magang ataupun kerja di luar negeri. Tapi harus kita optimalkan dahulu yang sudah ada," ujar Yassierli.

Sebelumnya, Pengamat Ketenagakerjaan UGM, Tadjudin Noor Effendi mengatakan Indonesia harus memperbanyak pekerja migran alias mengirim kelebihan pasokan tenaga kerja ke luar negeri. Sebab dengan mengirim banyak pekerja migran, pemerintah tidak hanya mengurangi angka pengangguran dalam negeri tapi juga bisa mendapatkan devisa negara.

Dia memaparkan Angkatan kerja yang berusaha masuk pasar kerja cukup tinggi. Menurut data BPS kira-kira bergerak 3 juta sampai 3,5 juta orang. Sementara itu, secara teoritis hanya ada 1-1,5 juta lapangan kerja saja yang bisa dibuka di Indonesia.

"Saya baca kemarin Australia, kemudian Polandia, Inggris memanggil tenaga kerja kita. Walaupun pekerjaannya paling banyak itu sebetulnya di sektor pertanian. Tapi itu tawarannya cukup menjanjikan bagi tenaga kerja Indonesia, itu mereka bisa dapat jutaan Karena hitungannya kerja disana kan bukan per bulan, per jam kan?" kata Tadjudin kepada detikcom, Selasa (24/5/2026).

(hal/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest